Kabarmancing.com, Jakarta – Kroto tak pernah lepas dari pemancing pelampung harian ikan mas. Pasalnya kroto digunakan sebagai pelengkap dalam membuat umpan. Kebutuhan akan kroto dalam dunia memancing sangatlah luar biasa, karena kroto seakan tak pernah terlupakan dalam dunia mancing khususnya ketika pemancing ingin mengolah umpan.
Konon, nama kroto diberikan oleh orang Jawa untuk campuran larva dan pupa semut penganyam Asia. Nama kroto atau telur/larva semut rangrang sendiri dikenal juga dengan nama Oecophylla smaragdina. Semut rangrang yang merupakan serangga eusosial (sosial sejati) dan kehidupan koloninya pun sangat tergantung pada keberadaan pohon (arboreal). Semut rangrang hidup dalam kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerjasama dan organisasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal.
Ya, kroto sudah tidak asing lagi di mata pemancing. Setiap hari terlebih pada hari Minggu kroto laris manis bak ‘kacang goreng’ diserbu pembeli. Hari Minggu memang hari dimana pemancing membutuhkannya untuk memancing. Bagi pemancing, kroto seperti barang yang teramat istimewa dan dibutuhkan.
Tidak salah memang, dari sisi kegunaan, kroto berfungsi sebagai penyempurna umpan agar ‘disantok’ ikan-ikan yang dipancing. Konon, ikan terutama mas begitu menyukainya karena gurih dan lezat. Soalnya kroto mengandung protein tinggi yang sangat bagus untuk ikan. Bukan hanya ikan saja, karena kandungan proteinnya tersebut kroto pun disukai oleh burung kicau.
Menurut jenisnya ada beberapa jenis kroto yang dikenal pemancing dan pemilik burung diantaranya :
- Yang pertama Kroto Basah, jenis ini merupakan telur dan larva semut rangrang yang baru bertelur dan memiliki kandungan air yang tinggi sehingga mudah busuk. Kroto jenis ini cukup disenangi oleh burung dan sebagian pemancing untuk membuat umpan. Hanya saja kroto basah ini hanya mampu bertahan satu hari. Karenanya kroto dengan kandungan air tinggi ini sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Konon, kroto basah memiliki kandungan protein tinggi mencapai 47,80 persen.
- Yang kedua, Kroto Halus, berupa semut-semut pekerja kecil dan besar. Tanpa pengawetan, kroto ini dapat tahan selama beberapa hari. Di antara berbagai jenis kroto, kroto halus merupakan jenis yang paling tidak disukai burung namun sangat disukai pemancing.
- Yang ketiga, Kroto Kasar, berupa induk semut ratu dan semut jantan. Jenis kroto ini juga dapat tahan seminggu.
- Yang terakhir Kroto Kacang, berupa campuran ketiga jenis kroto ditambah dengan jenis pakan lain, seperti kacang, jagung, padi, dedak, voer dan beras hijau. Kroto ini dapat tahan dalam seminggu tanpa pengawetan. Kroto kacang mempunyai kandungan lemak tertinggi mencapai 17,07%.
Dari jenis kroto diatas, yang pasti pemancing menyukai kroto kering dengan ciri halus atau kasar. Menurut salah seorang pemancing untuk keperluan mancing yang dipilihnya kroto kering dan bersih, pasalnya kroto basah tidak bisa dibikin umpan, namun soal dapat atau tidaknya ikan, tergantung dari umpan dan hoki. Yang pasti, kroto bagi pemancing tidak boleh terlewatkan.
Ya, di mata pemancing kroto seperti “magnet” untuk mendapatkan hasil mancing yang baik, karena kroto berfungsi untuk mengumpulkan ikan yang ada di kolam saat sudah dicampur dengan bahan lain yang berfungsi mengumpulkan ikan yang berada di dasar air. Sedangkan kroto yang dijadikan ‘totolan’ berfungsi untuk mengumpulkan ikan yang berada diatas.
Kroto ibarat masakan tanpa garam artinya dalam membuat umpan mancing ikan mas, rasanya kurang komplit jika tidak menggunakan kroto.(jajat/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Info Produk : Ril Captain Gold Label ‘X-TRON’ Ball Bearing 9+1, Size 2000, 3000, 6000
Mabar ‘Anak Sedeng feat Kusmanto Mancing Mania’ Pecah & Ugal-Ugalan, Hantu Kecil Juara Induk 1
Kabarmancing Channel : Dokter Randhika Obrolin Telaga DeJe Bareng Angler Purwokerto
Ikutan Yuk, Event ‘Anak Sedeng feat Kusmanto Mancing Mania’ Tiket 1,2 Juta Free T-Shirt
Ayam Jago Gelar Event Mancing Ikan Mas 42 Lapak, Tiket 80 Ribu, Daftar Yuk…
No Responses