Piranti, Umpan & Teknik Apa Saja Digunakan Mancing di Batere

Batrean 1

Kabarmancing.com, Cirebon – Memancing di batere atau sering disebut dengan mancing batrean atau mancing jongoran, adalah kegiatan mancing yang lazim dan selalu rutin dilakukan oleh pemancing yang di daerahnya memiliki/berdekatan dengan pelabuhan laut.

    Aktifitas mancing ini, biasa dilakukan pemancing di lokasi-lokasi berdirinya tugu/tiang suar yang tepat berada di kedua ujung dam/tembok penahan gelombang yang menjorok ke tengah laut hingga lebih dari 1000 meter jauhnya dari darat/dermaga.

    Fungsi dari tugu/tiang suar itu sendiri sebenarnya, selain untuk menandakan adanya pelabuhan juga merupakan pintu masuk bagi aktifitas kapal yang akan keluar masuk ke dalam pelabuhan. Dan karena lampu-lampu pada tugu/tiang suar itu dihidupkan dengan tenaga batere/ accu/cell tenaga surya, akhirnya oleh pemancing tugu/tiang suar itu disebut sebagai batere atau jongor, dan aktifitas mancingnya disebut dengan mancing batrean atau mancing jongoran.

    Kegiatan mancing di batere sebenarnya bukan hal baru dalam dunia mancing pantai di tanah air maupun mancanegara. Aktifitas mancing ini, biasa dilakukan para mania berbarengan dengan datangnya musim ikan-ikan tertentu seperti ikan kakap putih, kuro (senangin), talang-talang, alu-alu, kerapu dan sebagainya.

    Pada musim ikan-ikan tersebut diatas, pemancing yang datang di kedua batere ini tak terhitung banyaknya, jumlahnya bisa mencapai ratusan orang setiap harinya. Dalam kondisi cuaca baik dimana laut tampak tenang tanpa gelombang atau ombak, aktifitas mancing di lokasi betere tersebut bisa berlangsung 24 jam penuh. Tapi sebaliknya, jika kondisi cuaca kurang baik, aktifitas mancing disini hanya berlangsung dalam tempo beberapa jam saja, disesuaikan dengan waktu pasang-surutnya air laut.

    Batrean 3Bagi pemancing yang mahir, biasanya aktifitas yang mereka lakukan di batere ini selalu berpedoman pada tabel pasang-surut yang dikeluarkan Dinas Hidros TNI-AL atau keterangan dari para nelayan setempat. Hal itu dilakukan untuk memudahkan perjalanan ke lokasi mancing, serta untuk menghindari faktor resiko yang mungkin timbul pada saat akan atau sedang memancing seperti, terpeleset karena licin atau tertutupnya dam/tembok yang digunakan sebagai jalan menuju batere oleh pasangnya air laut, terperosok, tersapu arus pasang surut, atau terhempas oleh efek gelombang yang ditimbulkan dari kapal yang melintas.

    Namun demikian, tidak jarang hal-hal tersebut diatas juga diabaikan oleh para pemancing. Akibatnya, tidak jarang jatuh korban dari yang teledor karena lebih mementingkan kesenenangannya daripada keselamatan jiwanya.

 

Kenapa memilih mancing di batere ?

    Sejak tiga puluh tahun lalu ketika pertama kali menginjakkan kaki di batere, penulis merasakan adanya suatu keistimewaan tersendiri pada lokasi mancing ini. Bisikan keras di telinga serta dorongan hati menggebu-gebu, selalu saja datang mengajak untuk kembali menjejakkan kaki di pelabuhan dan mendatangi lokasi keberadaan batere ini. Berbagai pertanyaan dan pendapat pun lantas berkecamuk di dalam hati.

    “Jika hanya sekedar untuk memperoleh seekor kakap putih atau kuro, kenapa harus bersusah payah mendatangi batere, disekitar dermaga atau di pasar saja juga bisa dan cukup,“ itulah pertanyaan dan pendapat yang masih terekam baik dibenak maupun diotak penulis.

    Ketika pertanyaan dan pendapat itu dikaji berulang kali, ujung-ujungnya tantangan, ketenangan, kenyamanan dan kepuasan yang didapat. Begitu pun ketika hal tersebut dilontarkan ke rekan-rekan pemancing lain, tetap saja jawaban serupa yang bisa didapat penulis. Dan rupanya hal sama juga dialami sebagian besar rekan pemancing lain, sehingga tidak sampai larut berkepanjangan.

    Suasana dalam hati penulis baru tenang dan nyaman setelah bertahun-tahun lamanya menjalani dan mendalami hobi mancing. Apalagi ketika berulangkali sukses mendapatkan ikan- ikan yang menjadi idaman pemancing, rasa bangga, senang, sedih dan sebagainya campur aduk menjadi satu.  Namun demikian memancing di batere ini bukanlah tolok ukur bagi keberhasilan yang bisa dibanggakan, tapi justru menjadi cambuk dalam menata hobi satu-satunya yang dimiliki penulis.

 

Tantangan

    Memancing di batere memang memiliki tantangan cukup besar untuk dihadapi baik secara fisik maupun moril, mulai dari birokrasi setempat, faktor keselamatan, pemahaman kondisi medan sampai pada penguasaan teknik mancing yang tepat agar kegiatan yang kita jalani dapat berjalan sukses dan aman.

    Tantangan terberat tentu saja dalam hal mengatasi licinnya medan dan derasnya pergerakan arus air saat pasang ataupun surut serta bahaya lain yang ditimbulkan oleh satwa-satwa air lainnya seperti ubur-ubur api, ular laut, landak laut dan lain-lain, yang turut bergerak mengikuti arus air. Disusul kemudian tantangan dalam bentuk tekanan mental ketika menghadapi larangan dari birokrasi untuk memancing di area pelabuhan, sehingga berbagai cara ditempuh agar dapat memasuki area pelabuhan dan memancing disana (termasuk mendatangi batere lewat laut dengan perahu nelayan).   

Batrean 4

    Selanjutnya adalah ulah pemancing lain yang memancing tidak sesuai dengan kebiasaan yang dianut para pemancing umumnya, seperti tidak memberikan ruang gerak yang leluasa bagi pemancing yang tengah memperoleh strike dan mengajar ikan mengolok-olok pemancing yang gagal mendapat ikan sampai ulah para nelayan setempat yang mencari ikan dengan menebar jaring di alur keluar-masuk kapal ke dalam pelabuhan dan sebagainya.

    Secara tertulis, selain di laut lepas seluruh area di dalam pelabuhan termasuk batere ini memang terlarang untuk kegiatan memancing. Namun secara kasat mata hal itu tidak dapat dipatuhi oleh pemancing, karena keberadaan pelabuhan dan sarananya merupakan daya tarik tersendiri bagi pemancing. Sebagai contoh, kaki-kaki dermaga, batere/tugu/tiang suar sampai dengan rongsokan kapal adalah habitat cukup baik dari ikan-ikan yang jadi favorit pemancing laut. 

    Lalu apa alasannya sehingga banyak pemancing yang tetap beraktifitas di batere, jawabannya adalah :

  • Mudah dijangkau dalam waktu yang relatif singkat baik lewat darat maupun laut (dengan perahu nelayan).
  • Merasa lebih aman dan nyaman dibanding mancing ke laut lepas.
  • Biayanya sangat murah dan tidak memerlukan peralatan khusus.
  • Bisa dilakukan kapan saja tanpa batasan waktu.
  • Baik untuk kesehatan.

    Sudah menjadi kebiasaan para pemancing laut, suasana air pasang yang mulai bergerak surut atau sebaliknya, adalah saat-saat terbaik untuk mulai mendatangi batere dan memulai aktifitas memancing. Karena pada saat itu, merupakan puncak dari pergerakan ikan buruan dalam mencari mangsa, serta bagi kesempatan ikan untuk bermigrasi ke perairan yang lebih dalam guna menghindari terjebak pada dasar perairan yang kosong tak berair.

    Batrean 2Bagi yang bernyali besar, kendati kondisi air masih dalam keadaan pasang berjalan menuju batere tentu bukan halangan yang berarti. Tetapi bagi pemancing yang memiliki pertimbangan keselamatan tentu akan berpikir lain, dia akan menunggu sampai batas lantai dam/tembok mulai tampak barulah dia bergerak ke arah batere.

 

Peralatan dan umpan

    Secara umum, memancing di batere dilakukan dengan cara casting dengan menggunakan peralatan berupa joran dan penggulung baik modern atau tradisional. Umpan yang digunakan mulai dari udang dan ikan hidup sampai umpan segar (yang sudah mati). Sedang umpan modern seperti minnow, popper dan sebagainya, kebanyakan hanya dilakukan oleh para pemancing profesional yang telah terbiasa menggunakan umpan buatan tersebut.

    Idealnya, untuk memancing di batere dibutuhkan joran berukuran panjang mulai 2,4 meter sampai 3 meter dengan action 15 – 30 gram serta ril dan kenur dari kelas 12 – 20 lbs. Sedang penggunaan kelengkapan lain seperti pelampung, pemberat, stopper dan leader, disesuaikan dengan selera moda pemancingan yang hendak atau biasa dilakukan oleh pemancing.

 

Teknik

    Untuk memancing di batere sudah pasti dibutuhkan teknik yang tepat dan memadai, karena para pemancing tidak saja dituntut untuk pandai menipu ikan tapi juga memiliki kecerdikan untuk mengatasi mania lain yang juga memancing di lokasi tersebut sebagai rival dalam memperebutkan jenis ikan yang sama.

    Umumnya teknik mancing yang kerap digunakan untuk casting di batere adalah :

  •  Dengan menggunakan pelampung dan umpan hidup.
  •  Koncer (tanpa pemberat) dengan umpan udang atau ikan belanak hidup
  •  Slerek (memakai umpan hidup yang diseret dipermukaan air)
  •  Drifting (gerayang : menyeret kail dan umpan dikedalaman air).(m.iskandar.z/cirebon/foto:dok.rio)
example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply