Kabarmancing.com, Ciledug, Tengerang – Pemancing yang baru muncul setahun atau dua tahun belakangan, belum kenal siapa itu Kong Marga, namun pemancing yang menggeluti sejak 10 tahun lalu khususnya pemancingan air tawar nama Kong Marga tidak asing lagi. Nah, untuk mengetahui siapa pria paruh baya ini berikut ulasannya.
Ditemui kabarmancing.com di salah satu pemancingan di Ciledug, mulanya tidak tahu bahwa lelaki satu ini dengan intonasi suara berat, tegas dan bicara blak-blakan ini pemancing kawakan yang disegani sesama pemancing. Ya, begitu ia datang suasana jadi ramai ketika ia dan rekan-rekan pemancing kumpul. Dari obrolan terdengar, pengalaman mancingnya boleh juga, pasalnya banyak rekannya bertanya tentang umpan dan teknik mancing, dengan santainya ia pun menjawab semua itu.
Kehadiran Kong Marga ke acara tersebut sebagai tamu undangan dan kehormatan. Disitulah kabarmancing.com memperkenalkan diri. “Ada apa dan keperluannya apa,” ujarnya dengan suara serak dan berat. Setelah menjelaskan tujuannya ia tertawa sambil menerima jabatan tangan. Kong Marga pun meluangkan waktunya untuk diwawancara.
Terungkap nama Kong Marga sebenarnya Darmansyah. Kong Marga (55 tahun) hidup dari keluarga militer yang berasal dari Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kong Marga sudah lama mengenal mancing, sekarang profesinya menjadi dosen di Universitas Esa Unggul, Jakarta mengajar di program Strata 1 (S1) dan Pasca Sarjana. Pendidikannya cukup tinggi, Akutansi S1 lulus dari UI (Universitas Indonesia), S2 dari UGM, Yogyakarta dan S3 dari Unpad, Bandung dan ia pernah mengenyam pendidikan Universitas di Singapore dan juga mengikuti sekolah penerbang di Curug dan bekerja di Pelita Air Service ketika itu. Kesemuanya ia raih dengan belajar dan belajar, namun di balik itu semua sebagai pehobi mancing, Kong Marga berbeda sekali dengan tingginya tingkat pendidikan itu ketika kumpul dan mancing bersama teman pemancing.
Ya, saat bertemu di kolam pemancingan tampilan beliau apa adanya dengan gayanya bak koboi dan bicara asal njeblak, kata orang Betawi, orangnya doyan guyon dan bercanda itulah Kong Marga aslinya keluar. “Saya di kampus dan di empang beda loh, kalau ketemu saya di kampus saya jaga wibawa tapi kalau di kolam bercanda terus, itulah saya,” katanya. Ia pun banyak bercerita tentang ihwal mancing. “Pemancing itu harus butuh skill, pemancing itu harus nrimo dan jika ngga dapat hasil jangan marah ngga karuan. Karena kita bayar, mancing itu untuk kesenangan saja tapi bukan untuk kesengsaraan,” katanya tegas.
Kong Marga agak keras dan kritis bicara tentang mancing, katanya, banyak orang belum tahu makna dari mancing itu, padahal di balik hobi mancing itu tersirat ada yang negatif dan positif, tinggal pemancingnya saja pilih ada dimana. Dalam keterangannya, debut di hobi ini dimulai sejak 1979, waktu itu di pemancingan Telaga Subur dan Telaga Nilam, kolam galatama dan pelampungan pun sudah ia jabani, bahkan mancing laut sering ia lakoni trip ke Sea Mount Reef (SMR) Lampung dan Binuangeun di Banten. Dari mancing selama puluhan tahun beliau banyak mendapatkan ilmu mancing dan teknik mancing yang baik begitu pula umpan-umpan yang ia racik kerap masuk juara dan berhasil memenangkan berbagai hadiah uang dan kendaraan.
Setelah puluhan tahun hidup di dunia mancing, tahun 2013 Kong Marga mulai mengurangi porsi mancingnya dengan alasan lebih fokus mengajar dan kumpul bersama keluarga. ”Ya, sekali-sekali aja mancing, karena waktu untuk mengajar sudah menguras waktu. Ngga kaya dulu mancing terus,” katanya sambil tertawa.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Keiza : “Umur 4 Tahun Saya Diajarin Mancing Sama Ayah”
Alvin Bona Maulana : Usianya 11 Tahun, Sering Juara & Pernah Strike 12 Kg Up
dr. Rynaldy Joesman Sp.B : Dokter Spesialis Bedah yang Suka Mancing
Henny Muljani : Dulunya Ngga Suka Mancing, Sekarang Ogah Pulang Kalo Belum Strike
Ujang Legowo : Angler Era 90an, Pembuat Pelampung Sea Lock & Miniatur Ikan
No Responses