Kabarmancing.com, Jakarta Selatan – Sosok kaum hawa penyuka mancing beberapa tahun belakangan ini mulai muncul, baik itu mancing laut maupun air tawar. Banyak alasan mereka mengapa terjun ke hobi yang dominan dikuasai kaum pria ini diantaranya ketularan dari suami, lingkungan keluarga, teman, dan sejumlah alasan lainnya. Begitu pula pemancing wanita satu ini, namanya Jumroh, seorang Pegawai Negeri Sipil yang pernah menjabat Lurah Rawa Barat, Lurah Senayan dan Lurah Senen.
Ditemui kabarmancing.com di sebuah pemancingan di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, hari itu beliau sedang asik mengamati pelampung. Ya, beliau sedang mancing bareng bersama Komunitas RBFC (Rawa Barat Fishing Club) dimana ia duduk sebagai pembina di komunitas tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengalaman mancingnya, Jumroh dengan sapaan hangat dan tangan terbuka menerima untuk di wawancara.
Jumroh yang kini tidak menjabat lurah lagi dan berkantor di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menceritakan mengapa ia suka mancing. Beliau mengungkapkan, ketika jadi Wakil Lurah di Blok S tahun 2004, beliau kerap turun dan bertemu warga di lingkungan tempat ia pimpin ketika itu, tujuannya untuk menyampaikan program-program yang ada. Nah, ketika itulah beliau melihat warganya banyak yang suka mancing.
Guna mendekatkan diri dan lebih akrab, Jumroh pun ikutan mancing bersama warga Blok S ketika itu. Ia pun mengaku senang. Pasalnya, momen tersebut bisa jadi ajang silaturahmi dan menjalin persaudaraan bersama warga Rawa Barat untuk lebih saling mengenal dengan warga lainnya. Dari situlah beliau mulai suka mancing. Bahkan sampai sekarang ia tidak pernah absen setiap kali lomba digelar RBFC.
“Pertama kali coba mancing di pemancingan Kabeda, Depok, kemudian empang-enpang kecil. Awalnya bete juga nunggu umpan disambar ikan, tapi lama kelamaan enak juga jadi ketagihan sampai sekarang, apalagi saat strike, momen yang selalu ditunggu. Di Kabeda saya pernah juara 1 ikan induk 3,2 kg,” ujarnya kepada kabarmancing.com. Ia mengakui, ketika strike merasakan sensasi luar biasa. “Enak bener kalau narik ikan,” ungkapnya.
Namun, tambah Jumroh, mancing baginya bukanlah maniak sekali, tapi sekedar refreshing untuk melepaskan beban pekerjaan di kantor. “Mancing bisa melatih kesabaran saat bekerja di kantor. Saya mancing 2 kali sebulan dan paling sering di pemancingan Godong Ijo, Sawangan. Saya suka mancing pakai pelampungan dan senang melihat pelampung mengambang diatas air,” paparnya. Di Godong Ijo Jumroh pernah strike patin 5 kg dan lele 6 kg.
Nah, untuk urusan umpan, beliau meracik sendiri, pasalnya biar afdol dan percaya diri. Ketika ditanya bagaimana dengan dukungan keluarga? Dari ungkapan beliau, keluarganya pun mendukung penuh, sebab itulah saat keinginannya muncul untuk mancing tidak ada beban, di satu sisi keluarganya mendukung, sisi lainnya ia banyak dibantu teman-teman pemancing saat ada di kolam. Itulah sosok Jumroh, walaupun kini beliau sudah tidak menjabat sebagai Lurah Rawa Barat lagi namun komunikasi sampai sekarang tetap terjalin baik dengan komunitas mancing RBFC.(rambe/foto:dok.pribadi/kabarmancing.com)
Related Posts
Keiza : “Umur 4 Tahun Saya Diajarin Mancing Sama Ayah”
Alvin Bona Maulana : Usianya 11 Tahun, Sering Juara & Pernah Strike 12 Kg Up
dr. Rynaldy Joesman Sp.B : Dokter Spesialis Bedah yang Suka Mancing
Henny Muljani : Dulunya Ngga Suka Mancing, Sekarang Ogah Pulang Kalo Belum Strike
Ujang Legowo : Angler Era 90an, Pembuat Pelampung Sea Lock & Miniatur Ikan
Script Cheat Hack para League of Legends LOL 2018March 15, 2018 at 10:37 pm
Yeah bookmaking this wasn’t a risky decision outstanding post! .