Kabarmancing.com, Karawang – Sosok dokter satu ini cukup unik dan menyenangkan jika berada di kolam pemancingan, apalagi saat ia asik menunggu pelampungnya bergoyang, pasti kita tidak tahu ia sebenarnya seorang dokter. Itulah pertama kali saat kabarmancing.com bertemu dengan beliau yang awalnya tidak percaya bahwa ia dokter. Penampilan seadanya, sederhana dan berkacamata, tampak beliau piawai unjuk gigi saat umpannya dimakan dan fight dengan ikan buruan.
Ya, itulah sosok Dr. Osman Hassan yang berdinas di Rumah Sakit Umum Daerah Ujung Berung Kota Bandung jebolan Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran Bandung. Pria berusia 61 tahun ini saat berbincang dengan kabarmancing.com mengaku, mancing mulai ia tekuni sebelum kuliah. “Mancing saya lakoni sebelum duduk di bangku kuliah. Bagi saya mancing hobi menyenangkan dan jauh dari stres,” ujarnya semangat.
Sebagai profesi dokter ternyata di kalangan komunitas mancing di facebook dengan nama D’Mancing, sosok Osman disegani ditambah ia punya keahlian lainnya, apa itu, umpan. Ya, Osman sering menjadi ajang tanya jawab dan konsultasi bagi rekan-rekan di D’Mancing untuk menanyakan seputaran umpan mancing.
Di D’Mancing Osman duduk sebagai penasehat, tak ayal setiap hari banyak rekan-rekan pemancing meminta bantuan kepadanya berbagai ramuan umpan jitu, atau pun jika si pemancing itu umpannya tidak dimakan langsung dikonsultasikan kepada Osman, menanyakan kenapa tidak dimakan ikan umpannya tersebut. Semuanya itu beliau layani dengan jawaban-jawaban yang membuat si penanya jadi tahu dan mengerti. Menurut Osman untuk setiap karakter ikan memang berbeda, bisa dari cuaca, air dan lainnya.
Osman menerangkan, misalkan jenis umpan apa yang si pemancing pakai, apakah takaran atau racikannya sudah tepat. Dengan jelas Osman akan menjabarkan dengan takaran yang tepat, jenis umpannya, yang tentunya akan berpengaruh dengan makan ikan itu sendiri. Di D’Mancing hampir setiap hari ada saja menanyakan hal-hal tersebut kepadanya.
Itulah Osman, sebagai pemancing sejati ia sudah merambah ke berbagai pemancingan seperti Subang, Bandung, Indramayu dan Jakarta. Dalam hal mancing kata beliau ia bukan mencari sensasi tapi prestasi. “Dulu saya main galatama, sejak istri tahu dilarang ngga boleh main lagi. Sejak itu lebih sering main pelampungan,” ujarnya ketika ditemui di salah satu pemancingan pelampungan ikan mas di Karawang.
Sebagai profesi seorang dokter tentu waktu yang digunakan untuk membantu orang sakit pun tidak kenal waktu dan bagaimana Osman bisa membagi waktu antara mancing dan profesi dokter, dengan santai dan tenang ia menjawab, kedua profesi yang ia tekuni itu bagaimana kita bisa mengaturnya saja. “Saat saya lagi mancing dan mendengar kabar ada pasien butuh bantuan, terlebih dahulu saya lakukan pembicaraan via telfon dengan pihak rumah sakit, namun jika sudah dalam keadaan darurat saya harus rela meninggalkan mancing dan segera menuju rumah sakit,” katanya.
Sebab itulah terkadang mancing ia lakukan 3 kali seminggu kalau lagi tidak sibuk, tapi kalau sibuk bisa seminggu sekali. ”Pokoknya harus mancing kalau ngga bisa nagih,” katanya sambil tertawa. Walau hobi mancing sudah mendarah daging dan tidak bisa dipisahkan namun ketika tenaganya dibutuhkan untuk menyelamatkan orang sakit, ia pun rela meninggalkan kolam pemancingan saat mancing. Itu semua beliau lakukan demi nyawa manusia.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Keiza : “Umur 4 Tahun Saya Diajarin Mancing Sama Ayah”
Alvin Bona Maulana : Usianya 11 Tahun, Sering Juara & Pernah Strike 12 Kg Up
dr. Rynaldy Joesman Sp.B : Dokter Spesialis Bedah yang Suka Mancing
Henny Muljani : Dulunya Ngga Suka Mancing, Sekarang Ogah Pulang Kalo Belum Strike
Ujang Legowo : Angler Era 90an, Pembuat Pelampung Sea Lock & Miniatur Ikan
No Responses