Kabarmancing.com, Lenteng Agung, Jakarta Selatan – Sesuai agenda bulan Mei dari Komunitas Mancing Empang Depok (KOMED) tercatat ada kegiatan Pelatihan Kewirausahaan dan Tips & Trik Memancing yang diselenggarakan Sabtu, 13 Mei 2017 di Basecamp KOMED, Villa Bambon, Jalan Raya Lenteng Agung, Gang Gardu, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Ya, hari itu kegiatan berjalan sukses, meninggalkan banyak kesan mendalam dari pembicara yang membagi pengalaman mereka.
Sejak pagi Villa Bambon yang masih satu area dengan Pemancingan Bambon mulai dipadati peserta. Dari keterangan Allan Wicaksono (Ketua KOMED), pelatihan kewirausahaan ini dengan tema ‘Memancing Itu Biasa, Mancing Sambil Usaha Itu Luar Biasa’ diserahkan kepada KOMED Sub Bidang Bisnis untuk Warkom (Warga KOMED) dengan biaya Rp 50 ribu / orang. Ook Jeti Koko (Penasehat Komed) selaku pencetus ide mengatakan kepada kabarmancing.com, tujuan kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan SDM KOMED agar mampu berdikari melalui kewirausahaan, apalagi dengan adanya coaching clinic, tips & trik mancing, serta demo pembuatan umpan.
Jam 08.00 seluruh peserta masuk ke ruang acara sambil duduk lesehan yang ditemani beragam makanan ringan, kopi dan teh. Pukul 08.10 acara dimulai dan berakhir pukul 4 sore. Taofiq Wibowo sebagai ketua pelaksana memberi kata sambutan untuk kemajuan Warkom ke depannya. “Diharapkan Warkom tidak hanya memancing saja, tapi melakukan kegiatan wirausaha,” ujarnya di depan peserta.
Tak lama berselang Wibi selaku MC mendaulat Allan memberi kata pembuka dan dilanjutkan kembali oleh Bowi sapaan akrab Taofiq Wibowo untuk memberi semangat kepada peserta dalam bentuk motivasi. Selain Bowi pembicara lainnya ada Kang Ito owner Umpan Djempol dan Andiko owner Always Strike dan Erlan Haryana. Ketiga pembicara itu akan berbagi pengalaman, trik, management, ilmu berbisnis dan motivasi menceritakan perjalanan mereka dalam membangun usaha dari nol hingga sukses.
Bowi menekankan, jika ingin usaha jangan setengah-setengah, selalu semangat, evaluasi dan berdoa. Apalagi tambahnya dengan hadirnya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pelaku usaha harus mampu bersaing, “Dengan adanya MEA, kita harus mampu bersaing dengan adanya MEA,” terang Bowi yang dulunya pemancing laut dan hijrah ke kolam pancing.
Kang Ito & Erlan jadi pembicara
Usai Bowi memberi motivasi acara selanjunya membahas Tips dan Trik Memancing oleh Erlan Haryana. Yang akan dibahas, pengetahuan tentang jenis, spesifikasi dan fungsi piranti pancing seperti joran, ril, senar, kail, pelampung, memahami dan mengetahui spot ikan serta bagaimana cara teknik memancing ikan yang benar
Dengan gamblang Erlan membahas dari cara penggunaan dan pemilihan joran, ril untuk memancing, senar, pelampung, mata kail, peniti, lapak, umpan dan cara melempar umpan. Satu persatu beliau mengupasnya. Semua ia ceritakan dan kupas di hadapan peserta. Dari pencerahan tersebut, lontaran pertanyaan dari peserta muncul, dengan jelas Erlan menjawabnya.
Usai menjabarkan seputar tips memancing dilanjut berikutnya oleh Kang Ito seorang pelaku usaha umpan yang akan memberikan kiat membangun bisnis dengan kisah inspiratif yang bisa dijadikan contoh bila Warkom memiliki niat dan kemauan untuk maju dan berkembang menjadi seorang pengusaha serta memaparkan dan bagaimana cara memulai, mengatasi masalah, pengembangan usaha dan mempertahankan dan mengembangkan usaha
Dengan jelas penuh makna, diawali membangun bisnis melalui 3 tahapan yaitu Hard, Smart dan Heart. “Seorang pebisnis harus mempunyai jiwa Hard dan harus keras keras dalam membangun bisnis. Usai melewati tahapan itu masuk ke Smart yang artinya kerja cerdas dan membuat sistem usaha dengan cerdas dan profesional agar bisa maju dan terakhir Heart, memulai bisnis dengan hati. Dari ketiga unsur itu seseorang yang terjun ke dunia bisnis harus memahami agar berjalan dengan profesional,” papar Kang Ito.
Penyampaian Kang Ito membuat peserta terkesima. Ya, mulai dari perjalanaan seorang Kang Ito jatuh bangun dengan kerja kerasnya ia pun berhasil mewujudkan mimpi menjadi pengusaha umpan yang terbilang sukses. Hampir 2 jam Kang Ito berbicara namun jam 12 siang acara dihentikan untuk Isoma dan dilanjut jam 1 siang.
Santap siang & demo umpan
Dengan sistem prasmanan peserta menyantap makan siang sambil mengobrol membahas apa saja dibicarakan di acara tadi. Usai makan siang dilanjut sholat berjamaah. Jam satu siang dimulai lagi dan masih diisi Kang Ito sampai jam 2. Usai Kang Ito memberikan motivasi usaha lalu disambung Andiko dari Always Strike.
Dalam penyampaiannya, Andiko juga menceritakan bagaimana awal mula ia seorang pekerja berbalik haluan menjadi pebisnis umpan. Banyak hal dan rintangan yang dilalui, namun baginya itu adalah hal biasa dalam membangun sebuah bisnis. Bagi Andiko, bagaimana ia bisa dipercaya konsumen yaitu produk yang ia jual berkualitas, melayani dengan sebaik-baiknya, menjaga hubungan dengan pelanggan adalah kunci sukses pebisnis yang ia pegang teguh. “Bisnis itu tidak mudah, harus dilalui dengan sabar, tekun dan fokus, jangan pernah berhenti berusaha dan harus berani,” jelasnya siang itu.
Setengah tiga sore, para motivator pebisnis umpan selesai menceritakan pengalaman dan baragam masukan yang berarti bagi peserta. Kemudian masuk ke acara demo meracik umpan oleh Tim Djempol yang mendemonstrasikan cara meracik umpan yang simple dan sesuai dengan kolam yang akan dijadikan lokasi mancing. Fajar dan Wibi siap mempertontonkan kepada peserta meramu umpan yang dipandu Kang Ito. Menurut Kang Ito kunci sukses mancing pelampungan ada lima yaitu, lapak, umpan, skill, tackle dan hooky. Kelima unsur itu harus dipahami.
Usai demo meramu umpan dilanjut praktek di kolam pancing yang letaknya tidak jauh dari lokasi acara. Kang Ito memulai pertama dengan memasang umpan yang baik dan melemparnya. Peserta lainnya pun langsung duduk di lapak untuk bisa menggaet ikan mas dengan ramuan umpan yang sudah diracik memakai Umpan Djempol dan Pelangi. Hasilnya, peserta berhasil menarik ikan. Ya, apa dikatakan Kang Ito dan Erlan, mancing itu tidak hanya bagus di piranti namun umpan, skill dan hooky adalah utama.
Jam 4 sore, Pelatihan Wirausaha yang diselenggarakan KOMED berakhir. Peserta yang ditemui kabarmancing.com berharap kegiatan semacam ini sangat mempengaruhi emosi mereka untuk berani memulai usaha. Begitu pula peserta lainnya yang awalnya kurang faham tentang teknik mancing, setelah dijelaskan oleh Erlan, punjadi melek. “Kegiatan ini banyak manfaatnya, saya jadi tahu mancing itu butuh teknik agar menghasilkan yang terbaik,” ujarnya.
Di akhir acara, Ook Jeti Koko mengatakan “Makna yang diambil dari kegiatan ini ialah, menjadi seorang pengusaha memang tidak mudah, kita dituntut membangun dari nol dan bertanggung jawab sepenuhnya demi kelangsungan hidup usaha tersebut. Bayangan merugi dan gagal selalu mengancam setiap saat. Berbeda dengan tipikal sebagai karyawan yang hanya melakukan tugas yang telah ditentukan dan mendapat imbalan gaji. Tapi image sulitnya menjadi seorang pengusaha tersebut tidaklah selalu benar. Banyak pengusaha yang bisa lebih menikmati hidup dan lebih santai dibandingkan saat masih berstatus seorang pekerja, asalkan kita tepat dalam memilih bidang usaha yang akan diambil,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Allan mengucapkan terima kasih kepada Warga KOMED yang sudah datang dan berharap kegiatan semacam ini tidak hanya berhenti disini saja, tapi menjadi agenda tahunan KOMED dengan mengundang lebih banyak lagi pelaku usaha di bidang mancing dan mengundang banyak lagi pesertanya.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Wartawan Mancing Indonesia (WMI) Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar
Diva Pancing Telah Hadir di Malaysia
Selamat Kepada Pemenang ‘Creator Video Competition by Captain & Hypromag’
Selamat Jalan Pak Eric (Toko Pancing Susi/Eric, Bandung)
Essen & Umpan Diva Tersedia Lengkap di Toko Tintin Rayner, Semarang
No Responses