Kabarmancing.com, Ciputat, Tangerang Selatan – Cuaca di Jabodetabek hari Sabtu pagi sampai siang hari terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Namun di kolam pancing ikan patin Tambok Lobu, Ciputat, terlihat ada sekumpulan pemancing dari komunitas Ombak Fishing Club (OFC) yang sedang asik kumpul dan bertarung dengan patin ukuran besar di bawah rintik hujan.
Ya, hari itu Sabtu, 11 Februari 2017, Taufik Tan selaku Ketua OFC bersama anggota lainnya menghabiskan waktu memancing di Tambok Lobu. Dari 14 anggota yang ada di OFC hanya 6 orang hadir. Berbekal piranti yang layak untuk bertarung dengan ikan patin yang dikenal sensasi tarikannya luar biasa, para anggota OFC menyebar mencari lapaknya masing-masing untuk bisa menuntaskan target mereka.
“Kegiatan mancing bersama ini hanya fun dan enjoy saja. Karena laut kurang bagus dan angin baratan solusinya kami main di air tawar di kolam patin,” ujar Taufik saat kabarmancing.com hadir di kegiatan tersebut. Dari informasi yang dikatakan Taufik, OFC lebih memilih laut ketimbang air tawar untuk hobi mancingnya, namun karena cuaca saat ini kurang mendukung ditambah lagi anggotanya sudah pada sakau maka alternatif untuk menghilangkan sakau, Tambok Lobu menjadi pilihan terakhir yang sudah menjadi langganan tetap OFC dengan dalih, bobot ikannya besar dan tarikannya hampir sama saat mereka fight di laut.
Mancing bersama yang dimulai jam 9 pagi sampai jam 3 sore berlangsung seru, pasalnya dari rekan-rekan Ombak FC hampir semuanya strike dan fight dengan ikan patin dari berbagai berat timbangan mulai dari 3 kg s/d 7 kg. Bahkan selama 6 jam tak ada henti-hentinya terus menerus strike. Inilah diinginkan mereka untuk menghilangkan sakau saat mancing laut tidak memungkinkan.
Semua teknik laut dipakai
Dalam perbincangan tersebut Taufik menuturkan, komunitas Ombak FC terbentuk 3 tahun lalu dan memilih mancing laut, namun jika cuaca di laut tidak bersahabat maka pelampiasan OFC memilih air tawar dengan mengincar kolam patin dan kolam bandeng. Untuk teknik mancing laut yang digunakan pun bebas dan semua teknik digunakan mulai dari popping, jigging, trolling, dasaran dan casting. “Untuk lokasi yang sudah kami datangi hampir sebagian wilayah Indonesia termasuk Indonesia Timur,” ujar Taufik yang pernah menangani Turnamen Mancing Morotai 2016 lalu dan sukses berjalan.
Kenapa diberi nama ombak, pengakuan Taufik, kata ombak dipakai karena setiap mereka mancing di laut selalu berhadapan dengan ombak bahkan menghajar ombak saat mengarungi lautan, namun bagi Taufik dan rekan-rekan, justru ombak itu mereka ajak bersahabat dan tidak perlu ditakuti. Sebab itulah kata ombak mereka gunakan untuk nama komunitasnya.
Untuk anggotanya sendiri selain Jakarta ada dari Belitung dan untuk menjadi anggota tambah Taufik harus punya visi dan misi yang sama, sedangkan kegiatan mancing sebulan sekali OFC mengadakan trip bareng ke laut dengan lokasi yang berbeda.
Tidak hanya dalam negeri, luar negeri pun dijabani, seperti Malaysia saat trip ke Koala Rumpin, bahkan lanjut Taufik di tahun ini di bulan Desember ada rencana trip ke New Zealand. “Trip New Zealand akan kami adakan tahun ini, namun belum tahu siapa saja anggota OFC yang ikut,” ujarnya.
Pukul 3 sore mancing bareng pun usai. Para anggota berharap agar cuaca di lautan kembali normal agar mereka bisa kembali menjelajahi lautan di Indonesia mencari ikan target yang diinginkan.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Daftar Perkumpulan / Klub Mancing di Indonesia
Mandiri Club Fishing : Halal Bihalal & Latihan Mancing Bareng MCF 2024 Vol. 1
Ngapax’s Angler : Mancing Bareng di Baywalk Mall Pluit
Bon Bar : Temu Mancing Silaturahmi Agustusan HUT RI Ke-78 di Cipinang Indah
Komunitas Mancing Perbankan : Rayakan Milad Ke 13, Solid & Kompak
pageMay 9, 2018 at 12:56 am
I just want to mention I am just beginner to blogging and absolutely loved you’re web blog. Most likely I’m planning to bookmark your site . You amazingly come with impressive posts. Appreciate it for revealing your web page.