Kabarmancing.com, Jagakarsa, Jakarta Selatan – Komunitas Mancing Seratus (Komser) kembali mancing bareng (cingreng) dengan komunitas mancing dunia maya facebook, kali ini pilihan jatuh pada komunitas Jakarta Depok Fishing Club (JDFC) yang berlangsung di pemancingan Telaga Putra, di Jalan Moch. Khafi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ide mancing bareng ini pertama kali muncul setelah kedua komunitas ini bertemu di Event One Make Strike, Oktober 2015 lalu di pemancingan Wahyudin, Ciledug. Setelah itu diadakan pertemuan dan tercetus ide cingreng Komser dan JDFC. Cingreng dua komunitas ini pun terwujud pada Minggu, 8 November 2015. Enam puluh lapak di Telaga Putra penuh terisi, dimana satu lapak 2 orang (tandem) dengan tiket perlapak Rp 350 ribu.
Agus Sukendar, selaku perwakilan Komser kepada kabarmancing.com menjelaskan pembagian lapak di event ini sudah ditentukan kedua pihak, 30 lapak untuk Komser dan 30 lapak lagi untuk JDFC. Sesuai susunan acara, lomba dari jam setengah 9 pagi sampai 4 sore berjalan lancar dan penuh keakraban diantara 2 komunitas itu.
Menurut penuturan Agus dan Irul sebagai perwakilan dari Budi Poernoto selaku Ketua JDFC, event ini diselenggarakan untuk refreshing di akhir minggu dan sebagai media silaturahmi antar anggota dari kedua komunitas tersebut. “Tujuan cingreng kami adakan untuk silahturahmi dan mancing persahabatan sesama komunitas mancing,” ujar Agus di sela acara. Begitu pula yang disampaikan dari JDFC bahwa kegiatan cingreng ini sangat meriah, ramai, seru, karena peserta membaur dan bercanda gurau, tidak terlihat perbedaan antara anggota Komser dan JDFC. “Ajang kali ini untuk mempererat tali silaturahmi antar pemancing JDFC dan Komser, dan ini bukan merupakan ajang sparing atau untuk menunjukkan siapa terhebat, karena disini sangat diutamakan kebersamaan antar pemancing,” ujar Ketua JDFC.
Hari H, Minggu pagi itu, Telaga Putra didatangi para peserta dengan membawa lengkap piranti masing-masing. Saling jabat tangan antar kedua komunitas saat bertemu terlihat akrab dan persaudaraan yang begitu erat dan terjalin sangat kentara. Beberapa jam lagi lapak akan diundi, peserta yang datang setelah daftar ulang mengisi waktu luangnya meracik umpan dan sebagian lagi men-set alat pancing sebelum berlaga.
Dari keterangan panitia, total 550 kg ikan disediakan, 500 kg ikan rame dan 50 kg ikan induk. Pelepasan ikan rame pertama 200 kg sudah disiram sejak pukul 8 pagi. Dan setengah jam kemudian pengundian lapak ganjil dan genap antara Komser dan JDFC dilakukan masing-masing per grup. Lomba hari itu tidak diberlakukan juara double, jadi 1 lapak hanya berhak mendapat 1 kategori juara, dari beberapa kategori yang disediakan. Tak perlu waktu lama kocok lapak, jam setengah 9 pagi mancing silahturahmi dimulai. Sama seperti lomba-lomba lainnya saat awal berjalan ikan rame ganas menyambar umpan peserta.
Agus menyampaikan apa saja aturan wajib diikuti event ini diantaranya, mata kail maksimal 3, umpan diharapkan putih atau kuning, untuk pemenang satu orang/lapak hanya untuk satu nominasi, tidak boleh ngebom, babon nyengget tetap sah, dilarang pakai umpan pelet, cacing dan umpan hidup.
Pasca babon 50 kg disiram dan tambahan ikan rame kedua sebanyak 100 kg pukul 10 pagi, disinilah pertarungan sesungguhnya menjadi pemenang satu, dua dan tiga untuk berlomba menggaet babon yang mulai disiasati kedua komunitas tersebut. Keseruan dan kemeriahan lomba bertambah ketika parade strike induk dimulai. Susul menyusul klasemen juara pun terjadi. Dari Komser dan JDFC terlihat korang sudah ada terisi yang mengangkat ikan rame. Jalannya lomba diwarnai canda dan tawa antar 2 komunitas dikarenakan panitia membagi lapak ganjil untuk Komser dan genap untuk JDFC sehingga anggota dari masing-masing komunitas saling berdampingan lapaknya.
Diterpa terik matahari peserta masih tetap semangat, panitia menyediakan berbagai macam hadiah hiburan guna menambah semarak event seperti games ikan balap 10 sentakan @ Rp 20 ribu, ikan balap @ Rp 10 ribu / sentakan x 20 ekor dan ikan double strike @ Rp 25 ribu x 4 ekor
Babon terangkat 13 ekor
Jam satu siang kembali panitia menurunkan ikan rame, ini adalah ikan terakhir hingga usai jam 4 sore. Ikan rame 200 kg dituang merata melewati lapak-lapak peserta. Otomatis semangat kedua komunitas kembali berkobar. Tangkapan ikan rame tadinya sempat melesu sekarang mulai makan dan lahap menyambar umpan. Tangkapan ikan babon dari meja panitia mulai terlihat susul menyusul. Namun karena masih juara sementara, panitia belum bisa menentukan siapa juara pertama. Sesuai dengan aturan lomba, untuk penghitungan total prestasi setengah jam lomba akan usai akan dihitung siapa masuk nominasi juara ikan terbanyak dengan melakukan penimbangan.
Teriakan canda dan tawa terus terjadi, ada mocel ada juga berhasil mengangkat babon. Jika mocel pasti rekan sebelahnya atau ada melihatnya tertawa lepas. Celotehan-celotehan yang tidak diduga dari 2 kubu memperlihatkan begitu akrabnya mereka jika sudah duduk di lapak dan mancing. Tidak ada lagi perbedaan, yang ada semuanya sama statusnya yaitu pemancing. Hal lucu terjadi saat ikan balap dimainkan, peserta yang dapat ikan harus membawa ikannya ke meja panitia dengan syarat tidak boleh dilepas dari pancingnya, saat peserta membawa ikan dengan pancingnya, ikan ada yang terlepas dari kail dan akhirnya menjadi bahan sorakan teman-teman lainnya. Begitu pula dengan yang mendapatkan ikan double, saat ikan dibawa ke meja panitia ikan terlepas dari kail dan akhirnya tidak sah mendapatkan uang ikan balap.
Kondisi cuaca pagi hari sampai siang sangat cerah, cuaca mulai berubah menjadi mendung dan hujan pukul 3 sore. Lagi asik-asiknya mancing waktu jualah mengatur jalannya lomba yang terasa cepat. Panitia jam setengah empat sore mulai menghitung juara total dari lapak ke lapak untuk ditimbang. Yang berarti beberapa menit lagi lomba berakhir. Jam 4 sore event mancing silaturahmi Komser dan JDFC usai. “Induk yang berhasil terangkat 13 ekor dari 17 ekor yang kami turunkan,” terang panitia saat kabarmancing.com bertanya. Keluar sebagai pemenang ikan terberat pertama jatuh kepada Ukat Penjol/Ahmad dari JDFC asal lapak 30 dengan bobot 4,33 kg. Juara pertama berhak membawa pulang uang tunai satu juta rupiah.
Suasana kegiatan pada hari itu penuh keakraban dari kedua komunitas. Obrolan ringan seputar kegiatan masing-masing komunitas hingga candaan yang mengundang gelak tawa antar peserta tersaji hingga akhir kegiatan. Di akhir acara panitia menutup lomba dengan foto bersama dan pembagian hadiah kepada para juara lomba.(edi –ipung- purnomo/foto.dok.komser/ipung)
- Induk 1 / Ukat Penjol-Ahmad / JDFC / Lpk 30 / 4,33 kg / Rp 1 Juta
- Induk 2 / Aghuz Sullivan-Agung Raider / Komser / Lpk 1 / 3.54 kg / Rp 750 Ribu
- Induk 3 / Candra aka Bewok-Sobar / Komser / Lpk 39 / 3.41 kg / Rp 550 Ribu
- Induk 4 / Erlan Haryana-Jimmy / JDFC / Lpk 38 / 3.37 kg / Rp 300 Ribu
- Ttl Genap / JDFC / Dodot Paint 1-Dodot Paint 2 / 35,31 kg / Rp 350 Ribu
- Ttl Ganjil / Komser / Abhenk-Slamet Priuk / 29,32 kg / Rp 350 Ribu
Related Posts
Mandiri Club Fishing : Latihan Mancing Bareng MCF Jelang Akhir Tahun
Daftar Perkumpulan / Klub Mancing di Indonesia
Mandiri Club Fishing : Halal Bihalal & Latihan Mancing Bareng MCF 2024 Vol. 1
Ngapax’s Angler : Mancing Bareng di Baywalk Mall Pluit
Bon Bar : Temu Mancing Silaturahmi Agustusan HUT RI Ke-78 di Cipinang Indah
No Responses