Kabarmancing.com, Jakarta – Bicara tentang Sungai Ciliwung yang pertama terlontar dari mulut ialah banjir kiriman. Ya, Ciliwung yang berhulu di Puncak Bogor, Jawa Barat dan mengalir melintasi Bogor, Depok terus ke Jakarta dan berlabuh di Laut Jawa, dikenal sebagai pembawa bencana banjir bagi warga Jakarta.
Namun kabarmancing,com tidak membahas tentang Ciliwung sang pembawa banjir kiriman, tetapi membahas kondisi terkini ikan-ikan asli Ciliwung yang kian tahun mulai lenyap. Perjalanan diawali dari Depok, Pasar Minggu, Kalibata dan berakhir di Kebon Baru. Dari obrolan dengan pemancing yang ditemui di spot-spot yang dikunjungi mereka mengaku bahwa ikan-ikan asli di aliran Sungai Ciliwung mulai punah.
Dengan menggunakan piranti seadanya, ada yang menggunakan tegek, joran bambu dan joran modern, tujuan mereka hanya satu, ikan-ikan yang diperoleh itu beraneka jenis, namun dari pengakuan mereka baik itu pemancing anak-anak, anak muda dan orang tua dari berbagai profesi ini justru lebih didominasi ikan sapu-sapu, lele yang kerap mereka peroleh. Padahal kata mereka, ikan-ikan asli Ciliwung seperti betutu, berod, bogo, betok dan lainnya mulai sulit didapat.
Namun ada pula jenis ikan lainnya didapat seperti di Depok yang berhasil mendapatkan ikan senggal yang namanya mungkin agak asing di telinga para pemancing. Amir yang ditemui di aliran Ciliwung Depok, menceritakan bahwa ikan-ikan asli Ciliwung mulai punah. Ini disebabkan kondisi lingkungan dan kualitas air yang menurun diakibatkan oleh pencemaran limbah domestik dan industri dan siklus hidrologis yang fluktuatif.
Data yang dihimpun kabarmancing.com kini sekitar 20-an ikan asli Ciliwung yang masih bertahan. Dari 20 jenis ikan yang ada, 5 diantaranya adalah introduce species atau spesies dari luar Indonesia seperti dari Amazon maupun Afrika. Ikan eksodus yang ditemukan di Sungai Ciliwung antara lain ikan sapu-sapu, ikan seribu, dan mujair. Padahal, ikan asli di sungai Ciliwung memiliki cukup banyak seperti ikan betot (Macrognathus maculatus), senggal (Hemibagrus cf. nemurus), soro (Tor soro) dan ikan belida.
Namun, jumlah ini jauh menurun drastis dari data yang pernah dihimpun oleh Biologi LIPI yang menyebutkan pada era 1910-an jumlah spesies ikan yang hidup di Sungai Ciliwung diperkirakan mencapai 187 jenis. Namun seiring waktu berlalu dan kondisi alam yang berubah, jenis ikan yang hidup di sungai tersebut menyusut. Kini diperkirakan hanya tinggal sekitar 20 jenis ikan saja yang hidup di sungai yang dinilai paling parah kerusakannya itu.
Jenis ikan yang sudah hilang dari Sungai Ciliwung diantaranya adalah ikan gobi seperti yang dilaporkan pada literatur Smithsonian 1907, dan jenis ikan yang semakin sulit dijumpai seperti ikan arelot, ikan soro, ikan berot hingga ikan belida yang sekarang dilaporkan hanya dapat ditemukan di Sungai Cisadane saja.
Dari cerita Amir pun terkuak di tahun 2013 ikan alligator gar pernah tertangkap di Sungai Ciliwung di kawasan Cililitan oleh warga yang sedang memancing ikan. Ikan Aligator yang tertangkap itu merupakan ikan dari Sungai Amazon Amerika Selatan yang dibawa masuk oleh importir ikan hias dan sudah mulai banyak dikembangbiakan di Indonesia.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
Related Posts
Ikutan Yuk, Event ‘Anak Sedeng feat Kusmanto Mancing Mania’ Tiket 1,2 Juta Free T-Shirt
Ayam Jago Gelar Event Mancing Ikan Mas 42 Lapak, Tiket 80 Ribu, Daftar Yuk…
Lanjut Part 16 ‘Galapung to Galapung Warokedan feat Adul Gemilang Fishing’ di Tabgha
Soft Opening Pemancingan Galapung Panco, 50 Lapak Tiket Murmer, Ikutan Yuk
Ikutan Yuk Event ‘Captain X Hypromag’ Hadiah Utama Motor Listrik + 1 Juta
Sylvester DubuissonMay 24, 2018 at 9:52 pm
Great post
But I can see that your post page lacks several elements when it comes to getting more email subscribers.
The visitor-to-subscriber conversion rate on your blog may not be as high as you might expect.
This quick quiz can help you find out the elements that your blog lacks: http://fusion.tools/optimize-blog?utm_term=kabarmancing.com