Asiknya Ngabuburit di Pinggir Setu Sambil Mancing Menunggu Berbuka Puasa

211

Mancing di setu sambil ngabuburit

Kabarmancing.com, Jakarta – Istilah kata ngabuburit yang berarti menunggu waktu berbuka puasa adalah yang ditunggu-tunggu saat Ramadan tiba. Ya, ngabuburit sudah sangat populer dan tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ngabuburit merupakan istilah yang berasal dari bahasa Sunda, yaitu burit yang berarti waktu menjelang sore hari. Jadi ngabuburit yang biasa disebut di Bulan Ramadan adalah menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Azan Maghrib datang, ringkasnya menunggu saat berbuka puasa.

    Setiap bulan Ramadan umat muslim selalu menghabiskan waktunya menunggu waktu berbuka dengan cara ngabuburit. Untuk melakukan ngabuburit bisa bermacam cara, ada yang tidur-tiduran, nonton, main game, jalan-jalan, mengisinya dengan mengaji bersama di mesjid, ada yang jalan-jalan diseputaran tempat tinggal, ada yang nongkrong sambil mengobrol dan ada juga menghabiskan waktunya dengan memancing. Pokoknya yang menjadi inti tujuan dari ngabuburit itu menunggu waktu berbuka puasa.

    Nah, bicara tentang mancing, bagi pemancing alam bebas, ngabuburit adalah hal menyenangkan. Jelang jam 3 sore, biasanya para pemancing lari ke setu atau danau untuk mancing. Mancing yang mereka lakukan ini sebenarnya iseng belaka sambil menunggu waktu berbuka puasa, ditambah suasana setu yang begitu adem dengan banyak pepohonan yang melingkari sisi setu.

    Lokasi yang menjadi sasaran pemancing biasanya setu-setu atau danau yang ada di Jabodetabek, contohnya seperti setu di lingkungan Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Setu Rawa Besar Lio Depok, Setu Pemda Cibinong, Setu Lembang Jakarta Pusat, Danau Sunter Jakarta Utara, Setu Cikaret Cibinong, Setu Cipondoh Tangerang dan masih banyak lainnya.

    Lihat saja jelang jam 3 sore sudah banyak para pemancing datang ke lokasi yang disebutkan diatas. Ada sendiri maupun kelompok yang tujuannya mancing sambil ngabuburit. Dan biasanya para pemancing itu bukan orang jauh, berdasarkan pantauan kabarmancing.com mereka datang dari sekitaran setu dimana mereka tinggal. “Kalau jauh-jauh mancing di setu, buat apa pak, ngga keburu pulangnya, tapi kalau bukan bulan puasa saya pasti jauh mancing di setunya,” ungkap Amir ketika ditanya.

    Amir yang berasal dari Kukusan, Depok menyempatkan diri mancing di lingkungan Kampus UI yang dikenal banyak setu. “Padahal saya jarang mancing di lingkungan Kampus UI, selama puasa aja saya mancing disini, karena lebih dekat dari rumah,” lanjut Amir.

    Dengan berbekal umpat lumut dan cacing, serta piranti pancing seadanya, Didi yang mengendarai motor tuanya juga menuju Setu Rawa Besar Lio. Didi yang berdomisili di Tanah Baru, Depok, sengaja mengincar Setu Rawa Besar Lio, pasalnya ikan-ikan gabus, nila, lele dan mas banyak berseliweran di setu ini, apalagi katanya banyak keramba-keramba di Setu Rawa Besar Lio yang tentu banyak ikan yang lolos dari keramba.

    Walau ukuran ikannya kecil namun bagi Didi ngabuburit adalah pilihannya di bulan puasa yang begitu nikmat. ”Saya sebenarnya pemancing kolam, namun di bulan puasa ini saya suka sekali mancing di setu. Ngabuburit sambil mancing ngga terasa haus dan lapar. Kalau sudah duduk di pinggir setu sambil mancing waktunya terasa cepat,“ katanya yang kala itu mulai bersiap pulang menyongsong berbuka puasa dengan mendapatkan ikan nila 5 ekor.

    Bagaimana dengan situasi Danau Sunter. Lokasi ini tak luput menjadi sasaran pemancing. Warga Senen, Kemayoran, Sunter dan Tanjung Priok lebih banyak menghabiskan waktunya di danau luas itu. Berbagai ikan tangkapan mereka incar, mulai dari ikan mas, lele, gabus dan jenis ikan lainnya. Usia muda dan tua menghiasi seputaran Danau Sunter.

    Alasan yang sama mereka lontarkan, yaitu untuk menunggu waktu berbuka. Namun ada juga yang datang dari jam satu siang seperti Junet dari Senen. Sejak puasa pertama hingga puasa hari ketujuh ia kerap menghabiskan waktu mancing di Danau Sunter, yang spot-nya tentu berbeda setiap harinya. Selain Danau Sunter Junet juga menyambangi Setu Lembang, namun katanya Setu Lembang tidak seramai Danau Sunter.

    Ya, hasil dari obrolan dengan para pemancing tersebut, wajar saja jika mereka mengincar dan datang ke setu atau danau untuk menyalurkan hobi mancingnya sambil ngabuburit. Bagi mereka menunggu berbuka sangatlah jenuh jika tidak berbuat sesuatu, maka dengan mancing menunggu berbuka tidak terasa waktunya. Tak heran jika di Bulan Ramadan, jelang sore banyak para pemancing berseliweran atau mancing di setu-setu yang ada di Jabodetabak.

    Ngga percaya buktikan saja.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply