Kabarmancing.com, Gamping, Sleman, Jogjakarta – Pelampung adalah hal utama saat kita memancing yang dapat terapung/mengambang diatas permukaan air baik secara keseluruhan atau sebagian dikarenakan berat jenis benda tersebut lebih ringan/lebih kecil dari berat jenis air.
Fungsi pelampung yang disebut kumbul/ampul sebagai alat bantu untuk menempatkan/menghantarkan umpan pada satu titik sasaran yang dikehendaki pemancing guna mempertahankan posisi umpan pada kedalaman air tertentu, serta sebagai isyarat mengetahui umpan telah dimangsa ikan.
Dari sekian pelampung yang ada di pasaran, kabarmancing.com pun mendatangi salah satu pembuat pelampung untuk mancing bawal di Jogjakarta. Ya namanya Heru, beliau pembuat pelampung mancing secara handmade bersama istri. Kebetulan beliau punya kolam pancing bawal dengan nama Tatabumi Galamas di Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Jogjakarta.
Malam itu kabarmancing.com menyambangi untuk ketemu di kolam miliknya. Dan malam itu di kolam miliknya sedang berlangsung lomba bawal Sesi 1. Setelah memperkenalkan diri tak lama berselang beliau memperlihatkan pelampung mancing bawal buatannya sendiri secara manual. “Malam Pak Heru, selain punya kolam pemancingan bapak juga pembuat pelampung ya,” sapa kabarmancing.com.
Dengan lugas beliau menjawab bahwa pelampung yang ia buat khusus untuk mancing bawal sambil memperlihatkan beragam ukuran dan jenis pelampung tersebut. Sejak 2016 Heru sudah membuat pelampung. “Pelampung buatan saya untuk mancing bawal. Saya bikin ini karena lingkungan dan komunitas saya di bawal. Pelampung yang saya buat ini sebetulnya contoh dari pelampung yang sudah ada, bedanya saya buat secara manual, jadi untuk bentuk ngga bisa sama persis seperti yang sudah ada, tapi saya usahakan buat agar teman-teman pemancing bawal bisa beli pelampung ini dengan harga cukup murah dan awet,” ujarnya senang.
Lanjutnya lagi, “Saya jelasin warna warni dari pelampung ini sebetulnya dari benang, caranya saya lilitkan secara manual. Awalnya dulu saya menggunakan cat tapi kalau pakai cat itu ketika kita tarik ikan dan lepas dan ini sering juga menghantam ke atap dan sering rusak. Jadi kenapa saya lilitkan benang selain warnanya lebih bagus, menarik dan awet. Jadi yang dikasih benang di badan pelampung itu dan warna-warna ini bukan warna cat tapi warna benang, kemudian kita halusin dan kita lapisin lagi,“ terang beliau sambil menunjuk lilitan benang tersebut di badan pelampung.
Dari keterangan Heru, pelampungnya banyak jenis dan modelnya, namun ukurannya beda-beda. “Karena kita ini manual ukurannya nggak bisa kita tentukan tapi hanya kita sesuaikan, misalkan kalau pemancing itu sudah berumur ukurannya lebih besar supaya dia waktu melempar lebih mudah tapi kalau yang anak muda biasanya senang yang ukuran kecil-kecil dan menurut mereka lebih sensitif. Untuk beratnya dari 3 sampai 6 gram,” pungkas Heru.
Dengan nama ‘Ehsori’ pelampungnya pun mulai diminati. ”Awalnya saya buat 5 sampai 10 pelampung. Saya namakan Ehsori karena terobsesi kalau kita sedang mancing dan strike selalu bilang sori ya eh sori ya gitu,” imbuhnya sambil tertawa.
Untuk pemasaran lanjut Heru, masih di lingkungan sekitar kolam miliknya karena pembuatan juga terbatas dan betul-betul handmade tanpa alat canggih. Ya, semuanya serba manual, bahkan dalam seminggu ia mengerjakan tergantung permintaan. Ia menambahkan sebenarnya membuat pelampung itu cuma pekerjaan sampingan, namun semakin hari permintaan mulai berdatangan, bahkan dari beberapa toko yang ada di Semarang pernah beli sebanyak 120 pelampung.
“Untuk bahan pelampungnya dari kayu randu. Saya mengerjakannya sendiri kalau pesanannya banyak dibantu teman-teman, kalau saya sendiri ngga sanggup apalagi kalau ada permintaan banyak saya ngga sanggup. Untuk yang melilit benangnya itu istri saya, dia lebih telaten,” lanjutnya lagi.
Untuk harga eceran Heru menjualnya perpelampung Rp 20 ribu. Jikalau ada yang beli partai besar harganya pun bisa murah. “Sampai saat ini penyebarannya baru sampai Semarang karena kebetulan teman ada di Semarang. Teman-teman pemancing di Jogja sudah pada tahu pelampung Ehsori itu buatan saya,” katanya mengakhiri perbincangan.
Related Posts
Umpan Air Tawar : Racikan Umpan Mas Dadakan Kilo Gebrus & Harian Dari Djempol
Umpan Air Tawar : Racikan Umpan GT Lele Usus Ayam
Jelawat : Tidak Perlu Pakai Umpan Spesial, Cukup Dengan Roti Tawar
Info Produk : Tegek Carbon Swan ‘G-Dragon’ Vol II, With Carbon Wrapping Batik
Tips Merawat Ril Pancing Agar Tidak Cepat Rusak & Awet
No Responses