BAC Tegeg Competition : Susahnya Mancing Pake Tegeg. Juara Terberat Dapat Kambing

Bogor – Event unik BAC (Bogor Anglers Community) membuat orang yang menyaksikan pasti geleng-geleng kepala, pasalnya di kolam pemancingan dengan luas 300 meter pemancing diwajibkan pakai tegeg menggaet ikan mas.

    Pertanyaannya apa bisa? Awalnya sih terjadi pro dan kontra saat komunitas BAC melemparkan ide tersebut di forum FB dan WA BAC. Banyak anggota BAC dan non anggota merasa pesimis pakai tegeg, dengan komentar, apa bisa menggaet ikan apalagi ukuran kolamnya tidak luas.

    Tegeg yang difungsikan untuk mancing danau, sungai dan laut (mancing baronang) harus menggunakan tempat luas dan lapang, karena panjang tegeg mencapai 5 meter. Tegeg tidak menggunakan ril, senar yang dipasang pun di ujung tegeg. Begitu ikan menyambar umpan dengan segera kita menariknya tanpa menggulung senar menggunakan ril.

    Jikalau dilakukan di sungai, danau dan laut tidak masalah, nah ini di kolam. Itulah membuat Muhammad Idris, selaku Ketua BAC menyelenggarakan Tegeg Competition ini dan  pertama kalinya di BAC. Setiap peserta untuk mensukseskan kegiatan ini ditarik bayaran Rp 150 ribu perlapak per orang sudah termasuk makan siang.

    “Banyak pro kontra saat kita usulkan. Setelah dijelaskan di forum  tujuan acara ini yang tadinya pesimis jadi optimis dan ingin coba, alhasil  lapak yang kita sediakan 54 penuh. Yang kita cari sensasinya, karena sensasinya agak berbeda tidak semua orang bisa, namun apa salahnya kita coba,” ujar Idris kepada kabarmancing.com saat meliput kegiatan unik itu.

    Berlokasi di pemancingan Telaga Wangi Sari atau dikenal dengan Agricon yang berlokasi di Bogor, pasukan mancing BAC yang berdiri sejak 2013 mulai berdatangan. Tapi kali ini dibawa bukan piranti kolam melainkan tegeg. Sesuai aturan panitia tegeg yang digunakan ukuran panjangnya 2,7 s/d 3 meter.

    Pukul 9 pagi pengundian lapak pertama dilakukan. Ada 2 sesi acara ini. Sesi pertama jam 9 s/d jam 11 dan sesi 2 jam 11 s/d 2 siang. Di sesi 2 lapak kembali diundi. Setelah namanya disebut undi lapak, peserta mulai mencari dimana nomor lapak mereka dan duduk menset tegeg dan meramu umpan.

    Idris mengatakan, umpan yang tidak boleh temblek berupa kroto dicampur tepung beras, dan umpan lainnya diperbolehkan termasuk kroto kecuali cacing dan umpan hidup. Mancing pakai tegeg ini pun menggunakan pelampung. Jelang acara dimulai peserta memasang umpan di ujung kail dan selanjutnya melemparkan umpan ke kolam dengan lebar 8 meter yang di tengahnya dibatasi pipa air.

    Bayangkan saja tegek dipakai di kolam, unik kan. Itulah kabarmancing.com amati. Banyak peserta kaku dan belum terbiasa dalam penggunaan tegeg di kolam kecil dan mocel. Untuk urusan mocel ya paling banyak. Selain gentakan yang kuat juga belum pengalaman menarik ikan dengan tegeg. Kejadian ini terus berulang yang berlangsung ramai dan melontarkan canda dan tawa.

    “Kalau tidak biasa pakai tegeg ikan sering lepas dan peserta yang ikut banyak belum terbiasa. Inilah sensasi dan tantangannya. Mancing pakai tegeg sampai jam 2 siang, selanjutnya boleh pakai ril dan joran kolam,”  ujar Idris lagi di lokasi lomba. Ya, beberapa peserta yang ditemui mengakui sulitnya mancing pakai tegeg di kolam pemancingan. “Susah juga ya pakai tegeg, bisa-bisa ikan ngga terangkat semua nih, “ ujar salah satu peserta.

    Namun apa yang diamati, ternyata tangkapan ikan di beberapa lapak, boleh juga, ada menggaet sampai 8 ekor dan lebih dari 10 ekor dan ada juga tidak mendapatkan sama sekali ikan. Untuk mata kail dibatasi 1 buah. Wah…benar-benar teknik yang bermain. Sejago-jagonya mancing di kolam belum tentu jago menggunakan tegeg di kolam pemancingan.

Tidak ada complain

    Sementara itu, ikan diturunkan di acara ini 267 kg ikan rame dengan urutan kategori 3 juara ikan pita terbanyak dan 2 juara total kiri kanan dan 1 juara ikan terberat.

    Dalam perbincangan dengan Idris, masih ada lagi hal unik lainnya apa itu, ada seekor kambing mengembik di ujung kolam, ketika ditanya, kambing itu untuk juara ikan terberat. “Berhubung menyambut Hari Raya Idul Adha kami hadiahkan seekor kambing yang berhasil mengangkat ikan terberat pakai tegeg,” ujar Idrus yang lagi-lagi membuat kabarmancing.com tersenyum.

Pemenang lomba foto bersama

    Dalam kegiatan ini lanjut Idris banyak dukungan datang seperti Kang Ito yang memberi dukungan berupa doorprize ril, Kang Asep yang memberikan ikan 1 kuintal, Kang Soeng yang menghadiahkan kambing untuk juara terberat, Kang Burhan dengan souvenirnya dan Kang Iyan memberikan snack.

    Selama Tegeg Competition berjalan, mocel terus terjadi pasalnya dengan tegeg senar tidak bisa diulur dan ditarik. Disinilah teknik kepiawaian menggunakan tegeg yang membuat peserta harus trampil menggunakannya.

    Namun lambat laun tampak peserta mulai menikmati aksi tegeg tersebut, yang mana sebelum acara dimulai sempat terjadi pro kontra dan pesimis, tapi pas di hari pelaksanaan tak ada lagi pro kontra atau complain, semuanya menikmati mancing pakai tegeg di kolam pemancingan. “Asik juga mancing kolam pakai tegeg,” teriak peserta saat ia berhasil menggaet ikan mas.

    Idris tidak menyangka ternyata tanggapan anggota BAC responnya positif bahkan beberapa anggota pun menginginkan kembali Tegeg Competition tetap diadakan di lain waktu.

    Tepat pukul 2 siang Tegeg Competititon berakhir. 3 juara ikan terbanyak pita dan 2 juara  total kiri kanan meraih uang tunai dan piagam dari Ketua BAC, sedangkan juara ikan terberat diraih Kang Aten dengan bobot ikan 2,32 kg mendapatkan seekor kambing.(rambe)

• Juara 1 / Ikan Pita Terbanyak / Kang Kiki / 8 Ekor
• Juara 2 / Ikan Pita Terbanyak / Kang Deday / 7 Ekor
• Juara 3 / Ikan Pita Terbanyak / Kang Jimi / 6 Ekor
• Juara 4 / Ikan Total Terbanyak 1 / Den Suhatma / 48 Ekor
• Juara 4 / Total Terbanyak 2 / Kang Hayat / 40 Ekor
• Juara Ikan Terberat / Kang Aten / 2,32 kg / 1 Ekor Domba

Related Posts