Kabarmancing.com, Jakarta – Bagi seorang pemancing ril adalah kebutuhan utama saat memancing baik itu di freshwater maupun saltwater. Bagi yang terbiasa tanpa menggunakan ril saat memancing itu bukanlah kebutuhan utama, namun bila si pemancing tanpa menggunakan ril tentu menjadi masalah. Ya, ril memang menjadi sangat istimewa bagi pemancing.
Namun masih banyak pemancing belum tahu bagaimana caranya merawat ril agar tetap terjaga. Bagi yang sudah tahu maka proses saat merawat ril pun tetap dilakukan usai mencing. Untuk lebih jelasnya bagaimana sih kiat merawat ril itu berikut ulasannya :
Rawat putaran engkol
Meski memiliki jenis dan merek yang berbeda-beda, namun sebenarnya fungsi dari ril itu sama yakni alat penggulung senar/kenur dengan mengandalkan engkol (handle knob) sebagai tumpuan utamanya. Kelebihan menggunakan alat ini dibanding gulungan manual adalah hasil gulungan senar di dalam spool akan lebih rapi dan tidak mudah kusut.
Beberapa masalah yang sering dialami para pemancing dalam penggunaan ril biasanya adalah putaran engkol saat menggulung senar terasa seret, sehingga rasanya sangat berat. Hal itu biasanya terjadi ditimbulkan akibat keringnya pelumas di dalam rotor sehingga putaran gear menjadi slek. Untuk mengatasinya, jika memang mata gear-nya tidak kena, kembali dilumasi dengan gemuk atau oli agar putarannya kembali halus.
Namun jika mata gear-nya slek atau bahkan aus, satu-satunya cara adalah menggantinya dengan yang baru. Permasalahan kedua yang biasanya timbul adalah patahnya line roller atau pegangan senar. Hal ini bisa diakibatkan oleh beban yang terlalu berat dengan pengaturan drag yang tidak tepat, sehingga tumpuan ada sepenuhnya pada bagian ini.
Untuk mengatasinya, aturlah drag sesuai dengan target yang dicari namun agar lebih amannya gunakanlah setting-an drag secara umum, yakni 15% dari kekuatan senar. Selain bisa mengimbangi beban, setingan ini juga bermanfaat untuk menjaga agar senar tidak putus saat dihajar ikan.
Bahkan ada beberapa kasus, meski tidak banyak adalah patahnya dudukan ril yang menghubungkan ril dengan joran. Hal ini menurut beberapa pemancing yang pernah mengalaminya karena kekuatan ril yang tidak sesuai dengan bobot ikan yang didapat. Jadi ada baiknya ketika Anda memutuskan untuk membeli ril, pastikan kegunaannya untuk apa. Jangan sampai ril yang hanya berkekuatan 15 kg Anda paksakan untuk mencari target ikan diatas 20 kg.
Selain itu, ada juga beberapa desain ril menyebabkan patahnya bagian ini. Biasanya desain yang menggunakan cap atau lubang akan mengurangi daya tahan pegangan ril. Jadi pastikan saat membeli ril, periksa terlebih dahulu apakah ril tersebut memiliki desain berlubang atau tidak. Sebab meski terlihat indah dari sisi desain namun ini bisa menyebabkan masalah besar.
Bersihkan ril usai mancing
Selanjutnya ialah sesudah mancing segeralah cuci piranti yang dipakai tersebut. Kalau perlu lakukan servis ringan. Gunakan air tawar saat mencuci ril. Pastikan drag ril dikuatkan untuk menjaga air masuk kedalam bagian ril. Jangan merendam ril dalam air. Usai dicuci keringkan ril dan lap agar benar-benar kering.
Bagian-bagian ril yang bergerak seperti handle, bagian bail-arm dan bagian lainnya dioles dengan minyak seperti WD-40. Bisa juga menggunakan minyak pelumas lainnya. Longgarkan drag ril yang sudah dikuatkan tadi kemudian pisahkan joran dan ril lalu simpan ditempat yang aman. Dan jangan membuang ril yang sudah rusak karena beberapa bagian dari ril tersebut barangkali masih bisa digunakan.
Kiat merawat ril diatas bisa dilakukan setiap kali Anda selesai mancing. Dengan melakukan perawatan dan perhatian berkala maka alat-alat mancing Anda akan selalu terjaga dan tetap terawat hingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama.(bayu kmc/foto:dok.kabarmancing.com)
No Responses