Kabarmancing.com, Subang – Pemancingan Lembah Gunung Kujang (LGK) di wilayah Cijambe, Subang, Jawa Barat menambah lagi kolam baru. Selain punya pemancingan galatama dan kiloan sekarang ada wahana baru pemancingan ikan monster yang dihuni ikan predator asal Sungai Amazone.
Ya, bagi pemancing air tawar mendapat ikan berukuran besar atau monster menjadi kebanggaan tersendiri dan kini untuk mewujudkan itu telah tersedia pemancingan ikan-ikan monster di LGK, bahkan salah satu ikan predator jenis arapaima di LGK tercatat sebagai ikan terbesar di dunia. Itulah informasi didapat kabarmancing.com seminggu sebelum dibuka.
Atas undangan dari LGK, kabarmancing.com menuju lokasi untuk menghadiri peresmian dibukanya pemancingan ikan monster tersebut. Setibanya di LGK, tim dari Jakarta yang hadir kabarmancing.com, Essen Diva, komunitas Jakarta Fishing Club (JFC) dan Fishy Forum dari Bandung, pun menyempatkan diri melihat letak pemancingan ikan monster itu berada.
Dari tempat parkir hanya berjarak 100 meter ke lokasi dan turun ke bawah. Kolam ikan montser ini dulunya dipakai untuk galatama sebelum ada kolam galatama baru tepat di belakang kolam monster tersebut. Setelah dibangun kolam galatama baru, kolam galatama yang lama ini pun dipakai dengan panjang 70 meter dan lebar 40 meter dengan lapak 64 dan jarak antar lapak 2 meter kedalaman 1,80 s/d 2 meter.
Hari itu jam 10 pagi akan diresmikan dan dibuka kolam ikan monster tersebut, Deni, pengelola pemancingan LGK yang menyambut kami menjelaskan ikan-ikan predator lainnya sudah masuk terlebih dahulu ke kolam seperti, bawal, jengiskhan, lele, red tail dan lainnya, sedangkan ikan terbesar yang akan dimasukkan ke kolam ada 2 ekor arapaima dengan berat mencapai lebih dari 80 kg dan 68,75 kg serta aligator spatula dengan berat 15,30 kg baru dimasukkan setelah resmi dibuka. “Sekarang ikan masih di penangkaran LGK,” katanya.
Deni menyebutkan ada 18 jenis ikan raksasa yang berasal dari dalam dan luar negeri di kolam dengan ukuran berat dari mulai 3 kg hingga 80 kg seperti lele dumbo, lele albino, gurami, patin, bawal, patin albino, alligator spatula, gabus, toman, jengish khan, red tail, tiger fish, tagih, leopard, balidra, solaris dan arapaima. “Selain pembukaan kolam monster, LGK juga memecahkan Rekor World Record Holders dan Rekor MURI sebagai ikan terberat dan terbesar di kolam pemancingan,” tandasnya.
Meraih 3 rekor
Minggu, 14 Juni 2015, pagi hari, suasana LGK mulai ramai, dengan adanya panggung dan stand-stand berjejer di dekat panggung yang menandakan acara ini meriah dan semarak. Acara pembukaan kolam pemancingan ikan monster dimeriahkan sejumlah peragaan seni diantaranya, peragaan modeling di area kolam, peragaan body painting, peragaan lukisan, dan peragaan yang mendebarkan dari pecinta ular berbisa dari komunitas piomongeun, asal Bandung.
Pukul 10 pagi, acara peresmian pemancingan ikan monster dimulai. Hadir di acara itu, Ketua DPRD Subang, Benny Rudiono, Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria dan Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih serta para undangan dan wartawan. Dalam keterangan singkatnya Sutikno selaku pemilik LGK menyampaikan, kolam pemancingan ikan monster di LGK berisi 18 jenis ikan predator air tawar yang bisa menjadikan ikon baru di Indonesia.
Usai sambutan dari Wakil Bupati Subang, 3 pejabat Subang itu didaulat ikut menyaksikan penimbangan ikan arapaima terberat lebih dari 80 kg yang akan ditimbang di sisi kolam. Setelah pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Subang pemancingan ikan monster resmi dibuka. Perlu 8 orang mengangkat ikan arapaima yang diletakkan dalam jaring untuk ditimbang. Berdasarkan hasil penimbangan memiliki bobot 80,90 kg, panjang 180 cm dan lingkar badan 99 cm.
Arapaima itu berhasil memecahkan tiga rekor setelah menjalani penimbangan yang disaksikan Wakil Bupati Subang, Ketua DPRD Subang, dan Kapolres Subang. Ya, ikan arapaima di LGK berhasil mencetak tiga pemecahan rekor sekaligus. Tiga rekor itu masing-masing diberikan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di LGK sebagai pemancingan dengan koleksi ikan terbesar, lalu rekor dunia dari RHR sebagai The Largest Fish Which Can Be Fished in General Fishing Pond dan rekor dari Original Rekor Indonesia (ORI) atas prestasi kreator kolam pemancingan dengan beberapa jenis ikan predator air tawar.
Tiga sertifikat rekor tersebut diberikan langsung kepada pemilik LGK, Sutikno, yang mendapat penghargaan dari tiga lembaga pencatat rekor dari dalam mau pun luar negeri. “Ikan predator ini didapat dari para kolektor karena sulit didapat. Tidak mudah untuk mendapatkannya. Mudah-mudahan saja kolam pemancingan ikan monster ini bisa menjadi ikon baru di Indonesia yang menyediakan ikan monster,” ujar Sutikno kepada kabarmancing.com.
Direktur MURI, Osmar Semesta Suliso yang hadir mengatakan, rekor ini diberikan kepada LGK karena memiliki ikan predator besar di pemancingan ikan monster yang beratnya mencapai 80,90 kg. “Selama ini belum ada rekor dunia ikan terbesar di kolam pemancingan. Untuk itu kita memberikan rekor ini,” kata Osmar kepada wartawan
Undangan pun mancing gratis
Setelah ditimbang arapaima dimasukkan ke kolam. Dan saatnya para undangan mendapat giliran untuk mancing dan bertarung dengan ikan-ikan raksasa tersebut dengan sistim Catch & Release (CnR) atau tangkap lepas. Semua piranti pancing dan umpan sudah disiapkan. Ada 2 sesi mancing gratis untuk undangan, sesi pertama dimulai pukul 12.30 s/d 13.30 dan sesi dua, 13.30 s/d 14.30. Giliran Tim Diva, JFC dan Fishy Forum pun menjajalnya di sesi pertama.
Dengan bantuan kedi yang disiapkan mereka pun merasakan sensasi ikan-ikan predator tersebut. Cukup pakai umpan pelet, anak ikan mas dan dilarang penggunaan essen, mata kail yang digunakan ukuran 12 dan 13 dengan senar PE 8. Ada 32 lapak disiapkan panitia dan tak lama kemudian para undangan berhasil menarik ikan dari jenis lele dumbo, patin, bawal dan red tail.
“Arapaima ukuran besar itu karena baru dimasukkan ke kolam belum bisa digaeat masih stres perlu adaptasi,” kata Deni. Namun tambah Deni arapaima ukuran kecil 30 kg sebanyak 6 ekor ada di kolam. Satu jam merasakan sensasi mancing ikan monster pun harus disudahi pukul setengah dua siang dan dilanjut undangan berikutnya untuk merasakan tarikan ikan monster tersebut.
Menurut tamu undangan yang ikut di sesi pertama tarikan ikan moster di LGK memberikan rasa sensasi berbeda dibandingkan dengan kolam biasanya. Bagi mereka tarikan ikan predator lebih mantap dan memuaskan. “Kalau narik ikan besar itu rasanya mantap. Kalau ada waktu saya datang lagi mau gaet arapaima 80 kg,” ujar peserta asal Subang sambil melihatkan tangannya yang terasa pegal setelah mengangkat patin 3 ekor dan lele 4 ekor.
Di sesi pertama ada 2 peserta undangan berhasil mengangkat ikan red tail dan patin terbesar yang memperoleh piala dari Essen Diva yang memberikan 5 piala masing-masing untuk kategori ikan bawal terbesar, patin terbesar, red tail, arapaima dan alligator spatula.
Deni menjelaskan usai pembukaan kolam monster ini, selanjutnya dibuka untuk umum dengan tiket Rp 150 ribu per 6 jam. “Kami buka dari jam 8 pagi sampai 6 sore. Untuk sewa peralatan harga Rp 35 ribu. Kalau mau mancing malam hari juga bisa tapi harus bikin perjanjian terlebih dahulu,” terang Deni.
Sutikno di hadapan wartawan berharap dengan keberadaan konsep ikan monster tersebut bisa menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Subang. “Lebih jauh dari itu, karena ini satu-satunya kolam pancing ikan monster saya berharap bisa menjadi unggulan wisata Indonesia di mata dunia,” paparnya.
Ingin coba tarikan ikan monster di LGK, siapkan nyali Anda siapa tahu berhasil mengangkat arapaima 80 kg.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
Pemancingan Ikan Monster Lembah Gunung Kujang (LGK)
Jalan Raya Gunung Tua KM 08 No 11, Cijambe, Subang, Jawa Barat.
Telp : 0813-11490999 / 0852-95858588
Related Posts
Berkah Fishing 2 : Tersedia Kolam Harian, Kiloan, Galatama Mas & Galapung
Telaga DeJe : Dokter Pehobi Mancing, Punya Kolam C&R, Ada Hampala, RTC, Leopard, Tigerfish
Hinders’99 : Jadwal Lomba Seminggu 3 Kali, 54 Lapak Main 2 Joran
H. Hamid : Mancing Ikan Campur di Tambak, Jangan Lupa Bawa Kursi & Payung
Tahan Dulu : Galatama Big Fish C&R, Ada Lele, RTC, Patin Bule, Alligator & Belida
No Responses