Apa Saja Peralatan Pancing Digunakan Saat Mancing Nyobok, Berikut Ulasannya

Kabarmancing.com, Jakarta – Mancing nyobok atau ngoyor apa sih itu ? Pertanyaan ini kerap kita dengar saat topik pembicaraan mengulas seputar teknik mancing. Bagi para angler Jawa Tengah khususnya Solo, mancing nyobok bukanlah hal baru. Pasalnya, angler air tawar disana mancing nyobok sangat familiar di kalangan pemancing fresh water.

    Untuk jelasnya, mancing nyobok itu merupakan teknik memancing dengan cara berendam atau memasukkan sebagian tubuh ke dalam air. Dan asal muasal teknik mancing berendam setinggi dada ini banyak dilakukan pemancing Solo dan sekitarnya, disebabkan banyak spot waduk atau rawa di sekitaran Solo yang memiliki karakter permukaan tanah yang landai dan banyak tumbuhan-tumbuhan air seperti ganggang, enceng gondok dan teratai.

    Namun sebelum melakukan hal tersebut ada baiknya bagi pemula atau yang ingin sekedar mencoba sensasi mancing nyobok  harus memperhatikan peralatan pancing yang digunakan. Berikut piranti pancing apa saja yang wajib diperlukan :

  • Tegek : Pemakaian joran jenis tegek ini dengan maksud bisa meletakkan umpan atau bisa melempar umpan dengan perlahan sejauh mungkin dengan jarak pemancing, sehingga ikan juga tidak takut untuk mendekat dan memakan umpan kita. Meletakkan umpan lumut perlahan ke air dimaksudkan supaya lumut tidak lepas dari mata kail. Dalam pemilihan tegek juga di sesuaikan dengan spot atau lokasi mancing mau pakai yang kaku atau yang lentur. Misalnya di tempat banyak tumbuhan air, maka kita pilih tegek yang kaku tidak terlalu panjang, kebanyakan menggunakan tegek 3-3,5 meter. Sedangkan untuk lokasi terbuka seperti waduk atau danau kita pergunakan tegek dengan ukuran yang panjang, kebanyakan pemancing menggunakan tegek 4,5–6 meter bahkan ada yang 7 meter. Untuk rangkaian pancing dari ujung adalah mata kail kemudian sekitar 10 cm dari mata kail adalah timbel pemberat yang dibentuk memanjang sekitar 3 cm dengan maksud akan lebih mudah melilitkan lumut pada mata kail. Diatas timbel pemberat kemudian ada pelampung yang diapit menggunakan stoper karet untuk mengatur kedalaman mata pancing dari permukaan air.
  • Line (Kenur) : Begitu juga dalam pemilihan senar/line. Untuk senar kebanyakan penyobok menggunakan monofilament dengan ukuran antara 0,18 mm–0,25 mm. Kenapa menggunakan jenis line yang kecil ? Karena cara makan ikan nila adalah dengan menghisap lumut, sehingga kalau kita menggunakan line terlalu besar dikhawatirkan kail tidak mudah masuk ke mulut ikan. Tetapi pada akhir-akhir ini banyak pemancing menggunakan line jenis PE atau multifilament dengan ukuran 1-2, karena jenis line ini walau pun memiliki ukuran kecil namun memiliki kekuatan yang lebih dibanding dengan
  • Kepis : Sebagai tempat ikan hasil memancing.
  • Ember : Untuk tempat umpan lumut sebuah ember perlu dimodifikasi dengan ditambahkan gabus dengan tujuan agar bisa terapung dengan baik.
  • Tiang : Sebuah tiang pancang dengan panjang 1,5-2 meter untuk tempat menggantungkan kepis dan ember lumut.(sumber:mancing mania/foto dok:kabarmancing.com)
example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply