Fransisca : Angler Junior Dari Jambi. Strike & Fight Ngga Mau Dibantu

Fransisca 1

Kabarmancing.com, Jambi – Usianya baru sepuluh tahun, tapi kelincahannya saat bertarung dengan ikan pancingan patut diacungi jempol. Ya, aksinya begitu sigap ketika tahu umpannya disambar, gerakannya lincah dan tampak seperti pemancing profesional saat mengengkol ril sambil mengayun-ayunkan joran menggiring ikan ke pinggir kolam. Itulah action Fransisca, anglers junior dari Kota Jambi.

    Murid kelas 5 SD Xaverius Jambi ini, mancing bukanlah hal baru, sejak usia 6 tahun sudah diperkenalkan orangtuanya yang juga maniak mancing. Teguh sang ayah yang ditemui kabarmancing.com di Jambi menceritakan, karena dirinya sudah melekat dengan mancing, Teguh pun mengajak Fransisca ikut mancing. Dari situlah Fransisca ketularan dan mulai suka. Alhasil ia pun datang dan datang lagi ke kolam pemancingan untuk melampiaskan hobinya satu ini.

    Fransisca mengawali dari mancing di kolam pelampungan milik keluarga, lambat laun berganti ke galatama. Di galatama inilah ia kepincut dan prestasi pun sempat ia torehkan. Bahkan dirinya tidak hanya mancing di Jambi, bersama sang ayah kerap terbang ke Jakarta untuk menjajal pemancingan galatama besar di Jakarta.

    Pemancingan PIK, Telaga Metro, Tambok Lobu dan lainnya sudah disambangi bersama sang ayah. Di PIK tahun 2009 Fransisca masuk nominasi juara ketiga dan meraih uang dua juta rupiah dengan berat ikan 9,05 kg. Dari perbincangan dengan Teguh, saat ia strike dan fight dengan ikan, Fransisca melakukannya sendiri tanpa mau dibantu kedi. Disinilah Teguh melihat kepiawaian sang anak mulai teruji dan mahir memainkan teknik mancing galatama.

           

Mas dan patin dijajal

    Untuk membuktikan dan melihat langsung action Fransisca, kabarmancing.com pun berkesempatan melihat aksinya saat ia ikut mancing di grand opening pemancingan galatama Telaga Jati, Jambi  awal Mei 2015 lalu yang tak lain milik ayahnya sendiri. Duduk di lapak tengah dengan ditemani saudaranya dan dibantu kedi yang meracik umpan, Fransisca mahir sekali melempar umpan ke tengah kolam yang berjarak 20 meter. Saat melempar itu ia tetap dalam posisi duduk bukan berdiri. Setelah melempar umpan ia lalu memperbaiki posisi senar dan mencantolkan jorannya ke dudukan joran.

    Fransisca 2Dengan tatapan serius tapi santai, Fransisca terus mengamati kapan umpannya disambar. Sepuluh menit kemudian dengan gerakan cepat dan filling kuat ia tahu umpannya dimakan, joran pun ia sambar dan menarik ikan sambil mengengkol ril. Tak disangka anak usai sepuluh tahun begitu cepat gerakannya saat bertarung dengan ikan besar. Tanpa ada arahan dari kedi ia asik bertarung sendiri dan sesuka hatinya sesuai teknik yang diajarkan sang ayah bagaimana saat menaklukkan  ikan besar.

    Tak butuh waktu lama ikan mendekat ke sisi kolam. Kedi langsung menyerok dan menimbang. Hasilnya ikan 4 kg lebih berhasil ia taklukkan. Dengan perasaan puas dan senang yang kesekian kalinya, Fransisca begitu sumringah terlihat dari raut wajahnya. “Ia ngga mau dibantu saat bertarung dengan ikan, bisa nangis kalau dibantu,” kata saudaranya yang setia mendampingi siang itu.

    Dari siang sampai Magrib puluhan ikan berhasil digaetnya dengan ragam ukuran berat. Usai mancing siang itu, malamnya beliau kembali mancing, kali ini di kolam galatama patin masih di Telaga Jati. Rasanya Fransisca tidak ada capainya ketika ditanya. “Ngga cape sudah biasa,” katanya dengan wajah anak-anaknya. Enak mana patin atau mas ? “Dua-duanya suka tapi patin lebih asik saat narik,” terangnya lagi sambil mempersiapkan piranti untuk patin.

    Di kolam patin itu ia kembali bertarung. Tentu beda dengan ikan mas dan patin, dimana perlawanan patin luar biasa, tapi bagi dirinya itu hal biasa, terbukti ketika kabarmancing.com kembali mengikutinya malam itu saat ia bertarung dengan patin.

    Satu persatu patin berhasil ditaklukkan. Luar biasa 8 ekor patin selama 3 jam ditaklukkan lagi mulai dari ukuran 3, 4 dan 5 kg. Kali ini tanpa dibantu kedi, ia tetap melakukannya sendiri. Di lapak sebelah kanan ada pemancing wanita sampai heran saat Fransisca strike dan fight dengan patin seorang diri dengan tenaganya yang kuat, namun Fransisca santai saja dan bisa menyelesaikan sampai tuntas dan menggiring ikan ke pinggir kolam.

    Hebat. mantap kata sang wanita itu sambil mengacungkan ibu jarinya melihat aksi Fransisca. Ketika ditanya berapa kali mancing dalam seminggu ? dengan jawaban singkat ia menjawab seminggu 2 kali. Itulah sosok Fransisca, dimana sang ibu Rosalinda pun mendukung penuh hobinya itu dan bangga melihat anaknya mampu menaklukkan ikan seorang diri tanpa dibantu. Ya, Fransisca adalah salah satu nama dari bibit-bibit baru diantara sekian pemancing junior yang mulai tumbuh untuk menggantikan generasi berikutnya.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)

example banner example banner

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply