Kabarmancing.com, Jakarta – Mancing sambil beramal. Itulah dilakukan komunitas mancing KupLak, Minggu, 5 April 2015 di pemancingan Gunuk (Moa), Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. KupLak singkatan dari Kumpulnye Pemancing Lapak dengan moto ‘Fishing 4 Fun’ yang baru muncul 4 bulan lalu mayoritas datang dari pemancing asal Jabodetabek.
Ide mancing amal ini tercetus saat Hartoyo atau akrab disapa Tegeg pendiri KupLak punya ide mancing sambil beramal. Menurutnya yang ditemui kabarmancing.com, selama ini mancing bareng (cingreng) hanya sekedar kumpul-kumpul sambil mancing. Akan hal itu Tegeg pun menyampaikan kepada Kang Ito yang juga tergabung di KupLak. Dari kedua orang itu tercetus mancing kali ini bertemakan ‘Mancing Sambil Beramal’ yang disambut antusias anggota KupLak lainnya.
Arti mancing sambil beramal ini secara rinci dijelaskan Tegeg, berupa pengumpulan dana baik dari donasi dan pembelian umpan djempol dari semua rasa yang dipersilahkan bagi peserta cingreng menggunakan umpan tersebut dan membayar seiklasnya tanpa dipatok harga resmi. Ada pula penjualan asesoris mancing yang dibandrol murah yang mana uang hasil penjualan tersebut akan disumbangkan, belum lagi bagi mocel saat strike didenda lima ribu rupiah dan ikan tangkapan dibawah lima ekor kena denda Rp 20 ribu.
Pengumpulan dana yang sangat positif pun disambut peserta, contohnya ada salah satu peserta yang membeli stopper yang dijual 3 biji Rp 10 ribu namun ia justru membayar limapuluh ribu rupiah tanpa meminta uang kembalian. Hasil dana yang terkumpul dari peserta tersebut Kang Ito dan Tegeg nantinya akan diserahkan ke Panti Asuhan masih di kawasan Pasar Minggu usai lomba berakhir.
Usai acara menuju panti asuhan
Dari pantauan kabarmancing.com di lokasi, terhitung ada 84 peserta hadir. Satu jam sebelum dimulai, ada aturan yang disepakati panitia dan peserta, apa itu, ada 2 sesi di cingreng ini, sesi pertama dimulai jam 9 pagi sampai 12 siang dan dilanjut sesi kedua jam 1 siang sampai jam 3 sore.
Sesi pertama kata Tegeg, peserta wajib pakai umpan jempol dengan ramuan sama yaitu telor asin, Umpan Djempol, ikan tongkol cue. “Untuk umpan djempolnya peserta silahkan mengambil di meja panitia yang disiapkan, boleh mengambil berapa saja dan silahkan masukkan uang ke dalam plastik yang nilainya terserah dari si peserta yang tujuannya untuk amal,” jelas Tegeg.
Di sesi pertama dipilih 3 pemenang dengan kategori total ikan terbanyak yang mendapatkan hadiah menarik. Di sesi kedua lanjut Tegeg peserta mancing boleh memakai umpan bebas namun lapak tetap di posisi seperti di sesi pertama. Di sesi kedua, dpilih kategori 3 juara ikan terberat dan 2 juara total ikan terbanyak mendapatkan uang tunai.
Cingreng ini peserta wajib membayar Rp 80 ribu perlapak perorang dengan mendapatkan gratis makan siang. Satu lapak diisi 2 orang. Ikan turun 180 kg rame dan super 25 kg sebanyak 17 ekor. Satu jam sebelum dimulai tampak peserta mulai meramu umpan dengan aturan di sesi pertama. “Umpan yang dipakai di sesi pertama harus sama ramuannya pakai umpan djempol. Peserta hanya bawa telor asin, ikan cue dan umpan jempolnya sudah tersedia,” terang Kang Ito.
Lima menit acara akan dimulai, Kang Ito memberi sambutan dan aturan main diantaranya mancing ini tujuan akhirnya untuk amal dan penjualan umpan djempol dan lainnya selama lomba berjalan akan disumbangkan. “Yang mocel kami denda lima ribu rupiah dan di sesi pertama yang mendapatkan ikan dibawah 5 ekor akan didenda dua puluh ribu rupiah, dan ada lagi dari penjualan di event ini dengan lelang yang uangnya disumbangkan. Terima kasih kepada donasi yang telah menyumbangkan dananya di acara ini dan mendonasikan uangnya untuk amal” kata Kang Ito yang didampingi Tegeg.
Sponsor yang ikut partisipasi di cingreng ini datang dari Essen Diva & Umpan Preman, Umpan Djempol, Pelet Bagus, Umpan Keramat, Jamu Cap Dua Singa dan lainnya. Jam 9 pagi cingreng dimulai. Siraman ikan rame sudah diturunkan dan ikan super pukul setengah 10.30 baru dituang. Di ujung lapak besar sebelah kanan, sejak lomba dimulai tidak ada habis-habisnya menarik ikan dibanding lapak kecil yang agak lamban.
Tak lama kemudian satu persatu peserta mocel, otomatis panitia maupun lapak kiri kanannya berteriak bahwa tetangganya mocel dan langsung dicatat panitia untuk segera membayar denda lima ribu rupiah.
“Karena doorprize masih banyak maka akan kami mulai,” teriak Kang Ito yang memandu acara. Cara pembagian doorprize unik, ada diundi nomor lapak namun ada juga diundi dari nama KTP peserta seperti siapa paling panjang namanya dan paling pendek namanya, yang memakai batu cincin 2 atau satu, dan yang bawa uang limaratus rupiah logam dan kertas dan sebagainya. Inilah membuat peserta semakin heboh saat cara pembagian doorprize unik tersebut.
Pukul 12 siang saatnya makan siang. Dari laporan yang disampaikan kepada kabaramancing.com peserta di sesi pertama, juara satu jatuh di tangan Asep Sedunia dengan total ikan 39 ekor, kemudian juara dua, Deni 1501 lapak 36 dengan hasil 23 ekor dan juara 3 lapak 16, Hasto Waseso 16 ekor.
Lomba dilanjutkan di sesi kedua yang mana umpan dipakai bebas. Kembali peserta menggempur lapaknya masing-masing. Namun tarikan ikan terasa lamban di sesi kedua. Selanjutnya panitia kembali menurunkan ikan rame terakhir. Di lapak besar ujung kanan terus saja menarik ikan. Doorprize kembali dibuka dari sponsor.
Celotehan dari peserta selama cingreng berlangsung semakin riuh saat ada peserta yang beberapa kali mendapatkan doorprize seperti ikan ganda dan lainnya. Pukul tiga sore cingreng KupLak usai. Ikan super telah habis dari 17 ekor dan ikan rame sudah terangkat 85 persen.
Juara di sesi kedua dipanggil ke meja panitia untuk menerima hadiah dan foto bersama. Dari peserta yang ditemui kabarmancing.com merasa puas cingreng ini dan setuju jika tujuannya untuk beramal. “Saya siap menyumbangkan uang jika tujuan mancingnya untuk beramal,” kata salah satu peserta sambil ngeloyor pulang.
Satu jam kemudian Kang Ito dan Tegeg menuju Yayasan Panti Asuhan Mizan Amanah di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan membawa sumbangan uang dari peserta cingreng KupLak sebesar Rp 3,5 juta lebih dan 80 kg ikan mas hasil sumbangan peserta yang tidak membawa ikannya pulang dan menyerahkannya ke panti asuhan. “Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang mendalam kepada peserta cingreng. Semoga amal baik Anda diterima yang Maha Kuasa,” ujar Kang Ito dan Tegeg di akhir acara.
Salut untuk KupLak.(rambe/foto:dok.kabarmancing.com)
- Juara 1 / Terberat / Gunawan / Lapak 45 / 2 Kg / Rp 200 Ribu
- Juara 2 / Terberat / Toyang / Lapak 60 / 1,71 Kg / Rp 150 Ribu
- Juara 3 / Terberat / Edi Condet / Lapak 74 / 1,70 Kg / Rp 100 Ribu
- Juara 4 / Total Wilayah A / Asep Sedunia / 90 Ekor / Lapak 77 / Rp 120 Ribu
- Juara 5 / Total Wilayah B / Deni 1501 / 36 Ekor / Lapak 35 / Rp 120 Ribu
Related Posts
Daftar Perkumpulan / Klub Mancing di Indonesia
Mandiri Club Fishing : Halal Bihalal & Latihan Mancing Bareng MCF 2024 Vol. 1
Ngapax’s Angler : Mancing Bareng di Baywalk Mall Pluit
Bon Bar : Temu Mancing Silaturahmi Agustusan HUT RI Ke-78 di Cipinang Indah
Komunitas Mancing Perbankan : Rayakan Milad Ke 13, Solid & Kompak
No Responses